GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat Hamas mengungkapkan, tujuan akhir perang dengan Israel bukan untuk memerintah Gaza. Tetapi agar masalah penjajahan dan pendudukan Palestina oleh Israel kembali menjadi fokus dunia.
Hal tersebut diungkapkan Khalil al-Hayya, wakil pemimpin Hamas Yahya Sinwar, dalam wawancara dengan New York Times yang diterbitkan Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Israel Sebut Kepung Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Bunkernya: Mereka Orang Mati Berjalan
Al-Hayya menegaskan keputusan Hamas menyerang Israel pada 7 Okrober 2023 adalah demi mengubah peta situasi di Timur Tengah.
“Kami berhasil mengembalikan isu Palestina untuk disorot, dan kini tak ada satu pun yang tenang di wilayah ini,” katanya, dikutip dari Ynet News.
Al-Hayya mengatakan para pemimpin Palestina merasa perjuangan mereka dikesampingkan dan hanya tindakan drastis yang dapat menghidupkannya kembali.
Ia pun menegaskan tujuan Hamas lebih besar ketimbang hanya memerintah Gaza.
“Tujuan Hamas adalah tidak untuk menjalankan Gaza, memberikan air bersih, listrik dan sebagainya,” tuturnya.
“Hamas, Qassam dan para pejuang perlawanan membangunkan dunia dari tidur panjangnya dan menunjukkan bahwa masalah ini harus tetap diperhatikan,” tambahnya.
“Pertempuran ini bukan karena kami menginginkan minyak atau pekerja. Kami tidak berupaya untuk meningkatkan situasi di Gaza. Pertempuran ini untuk membalikkan sepenuhnya situasi saat ini,” tambahnya.
Baca Juga: Arus Dukungan Membanjir di Eropa bagi Warga Palestina Korban Serangan Brutal Israel
Menurut New York Times, penyerangan ke Israel pada 7 Oktober disebut dilakukan oleh kelompok kecil kepemimpinan Hamas di Gaza, tanpa memberi tahu pemimpinnya yang berada di luar negeri.
Juga tidak kepada sekutu-sekutu Hamas di Timur Tengah, seperti Hizbullah di Lebanon.
Oleh sebab itu, banyak di luar Gaza yang terkejut dengan cakupan dan keberhasilan serangan Hamas, serta jumlah korban tewas dan yang diculik, lebih tinggi dari perkiraan.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (9/11/2023), jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober, mencapai sedikitnya 10.569 orang.
Sedangkan serangan Hamas ke Israel pada periode yang sama menyebabkan lebih dari 1.400 orang tewas.
Sumber : Ynet News, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.