Kelompok yang menguasai wilayah Jalur Gaza itu pun mendesak negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengan Israel untuk melakukan hal serupa.
Selain Bolivia, Kolombia dan Chile juga memanggil duta besar mereka di Tel Aviv untuk melakukan konsultasi.
Mereka pun mengecam kematian warga sipil di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Di Amerika Latin, sejumlah negara yang berhaluan kiri memang mendukung dan bersimpati terhadap perjuangan Palestina. Sementara, negara-negara beraliran kanan cenderung mengikuti jejak Amerika Serikat.
Melalui Twitter atau X, Presiden Chili Gabriel Boric menuduh Israel melakukan “pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap Hukum Humaniter Internasional” dan mengikuti kebijakan “hukuman kolektif” terhadap rakyat Gaza.
Boric pun mengumumkan penarikan kembali Duta Besar Chile di Tel Aviv, Jorge Carvajal.
Chile sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki komunitas Palestina terbesar dan salah satu tertua di luar dunia Arab.
Sebelumnya, negara-negara Amerika Latin lainnya, termasuk Meksiko dan Brazil, juga menyerukan gencatan senjata.
Sejak serangan Hamas ke Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera sekitar 240 orang, pasukan militer Israel terus memborbardir Gaza dengan berbagai serangan.
Hingga saat ini, setidaknya 8.525 warga Palestina, yang mayoritas anak-anak dan wanita, menjadi korban tewas dalam perang tersebut.
Baca Juga: Pemilih Muslim AS Ancam Tak Pilih Biden di Pilpres 2024 jika Tak Ada Gencatan Senjata di Gaza
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.