WASHINGTON, KOMPAS.TV - Badan Intelijen AS kecolongan soal serbuan Hamas ke Israel yang memakan korban tewas 1.000 warga sipil Israel. Mereka mengaku tidak mendeteksi tanda-tanda serangan Hamas, demikian kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, hari Selasa, (10/10/2023)
“Kami tidak melihat apa pun yang menunjukkan bahwa serangan semacam ini akan terjadi lebih dari yang dilihat oleh Israel,” kata Sullivan kepada para wartawan hari Selasa, (10/10/2023) seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Rabu (11/10/2023).
Seperti yang dilakukan pejabat Gedung Putih lainnya dalam beberapa hari terakhir, Sullivan juga menegaskan, pemerintah AS belum melihat bukti adanya hubungan langsung antara Iran dan serangan Hamas akhir pekan lalu.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada Selasa (10/10/2023) mengatakan pasukan khusus AS kini sudah di lapangan, bekerja sama dengan pasukan Israel untuk membantu perencanaan dan intelijen dalam operasi mereka melawan Hamas.
“Kami juga punya kemampuan untuk dengan cepat menggelar sumber daya lain ke wilayah tersebut,” kata Austin, Rabu (11/10/2023).
Austin mengungkapkan informasi ini kepada para wartawan dalam perjalanan mengurus Ukraina di Brussels.
Baca Juga: AS Sebut Pasukan Khusus Mereka Sudah di Lapangan Bekerja Sama dengan Israel
Kelompok kapal induk Gerald Ford telah tiba di Laut Mediterania Timur dekat Israel, dalam jangkauan gempur untuk memberikan dukungan udara atau pilihan serangan jarak jauh bagi Israel jika diminta.
Kapal induk USS Gerald Ford juga bersiap meningkatkan kehadiran militer AS untuk mencegah perang lima hari melawan Hamas agar tidak meluas menjadi konflik regional yang lebih berbahaya, kata seorang pejabat AS kepada Associated Press.
Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas kedatangan tersebut sebelum pengumuman resmi.
Pentagon mengatakan pesawat tempur, kapal perusak, dan kapal penjelajah AS yang berlayar bersama Ford akan melakukan operasi maritim dan udara yang dapat mencakup pengumpulan intelijen dan interdiksi hingga serangan jarak jauh.
Presiden AS, Joe Biden, hari Selasa, (10/10/2023) mengirimkan menlu AS Antony Blinken ke Israel dalam misi mendesak untuk menunjukkan dukungan AS setelah serangan belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok Hamas, demikian kata Departemen Luar Negeri hari Selasa, (10/10/2023).
Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan berangkat hari Rabu dan diharapkan tiba hari Kamis, (12/10/2023) untuk memberikan pesan solidaritas dan dukungan, serta akan "membahas sumber daya tambahan yang dapat kita berikan kepada mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, hari Selasa.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.