Kompas TV internasional kompas dunia

Kongres AS Lumpuh Usai Pecat Ketuanya Kevin McCarthy Lewat Voting, Dimotori Faksi Partainya Sendiri

Kompas.tv - 4 Oktober 2023, 09:48 WIB
kongres-as-lumpuh-usai-pecat-ketuanya-kevin-mccarthy-lewat-voting-dimotori-faksi-partainya-sendiri
Kongres Amerika Serikat (AS) memecat Ketuanya, Kevin McCarthy lewat pemungutan suara, Selasa, (3/10/2023) waktu Washington DC, membuat Kongres AS tanpa pemimpin dan menyebabkan kekacauan. Delapan anggota kubu Republik sayap kanan bergabung dengan Demokrat untuk mencabut jabatan ketua, dengan hasil pemungutan suara 216-210. (Sumber: New York Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Kongres Amerika Serikat (AS) memecat Ketuanya, Kevin McCarthy lewat pemungutan suara pada Selasa (3/10/2023) waktu Washington DC.

Hal ini sebagai sebuah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, membuat Kongres AS tanpa pemimpin dan menyebabkan kekacauan.

Setelah adanya tantangan dari faksi sayap kanan kubu partai Republik di Kongres kepada kepemimpinan McCarthy, delapan anggota kubu Republik sayap kanan bergabung dengan Demokrat untuk mencabut jabatan ketua dari politisi California ini. Kevin McCarthy sendiri berasal dari partai yang sama, yaitu Partai Republik di Kongres.

Dalam laporannya, Rabu (4/10), New York Times menuliskan bahwa hasil pemungutan suara 216-210 mencerminkan perpecahan yang mendalam di Kongres dan menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang dapat mengumpulkan dukungan untuk memimpin mayoritas partai Republik di Kongres yang semakin tidak terkendali.

"Jabatan ketua Kongres Amerika Serikat dengan ini dinyatakan kosong," tegas Steve Womack, seorang anggota Kongres dari Arkansas yang merupakan sekutu McCarthy dan memimpin sidang selama pemungutan suara.

Tak lama setelah itu, McCarthy memberitahu anggota Partai Republik di Kongres secara tertutup bahwa dia tidak akan mencoba merebut jabatan tersebut lagi, mengakhiri sembilan bulan yang penuh gejolak sebagai ketua Kongres.

Anggota kubu Partai Republik di Kongres mengatakan mereka akan reses hingga minggu depan, tanpa jalur yang jelas untuk menemukan ketua dewan yang baru.

"Saya tidak menyesal memilih tindakan pemerintahan daripada keluhan," ujar McCarthy dalam konferensi pers setelah pertemuan.

"Ini adalah tanggung jawab saya. Ini adalah pekerjaan saya. Saya tidak menyesal berunding; pemerintahan kita dirancang untuk mencapai kompromi."

Keputusan ini adalah puncak dari perpecahan panjang di antara anggota Partai Republik yang makin memanas sepanjang tahun ini, dan merupakan pertarungan kekuasaan antara McCarthy dan anggota faksi sayap kanan yang mencoba menghalangi kenaikannya menjadi ketua Kongres pada bulan Januari.

Sejak itu faksi sayap kanan ini menggergaji McCarthy, mencoba menghambat upaya McCarthy untuk mencegah pemerintah AS gagal bayar utang dan akhirnya memberontak atas keputusannya akhir pekan lalu untuk bersekutu dengan Demokrat dalam menjaga pemerintahan tetap berjalan.

Baca Juga: Kelabakan Kongres AS Tak Sediakan Dana Bantuan bagi Ukraina, Biden Telepon Sekutu AS Galang Dukungan

Delapan anggota kubu Republik sayap kanan bergabung dengan Demokrat untuk mencabut jabatan ketua Kongres AS Kevin McCarthy dengan hasil pemungutan suara 216-210. (Sumber: New York Times)

Sebelum pemungutan suara, debat sengit antara Republik melawan Republik terjadi di lantai Kongres. Anggota sayap kanan yang memberontak mencela ketua mereka sendiri dan berdebat secara verbal dengan pembela McCarthy, yang berulang kali menuduh anggota sayap kanan menciptakan kekacauan untuk meningkatkan profil politik mereka sendiri. Demokrat duduk dan menonton saja adegan tersebut.

"McCarthy telah mempertaruhkan karir politiknya, mengetahui bahwa hari ini akan datang, untuk melakukan yang benar," kata Perwakilan Tom Cole, anggota kubu Republik dari Oklahoma dan sekutu McCarthy yang gagal menghentikan upaya untuk menggulingkannya.

"Pikirkan dengan matang sebelum Anda menjatuhkan kami ke dalam kekacauan,Cole memohon kepada para penentang McCarthy, karena itulah yang akan kita alami jika kami mengosongkan jabatan ketua."

Namun, para pengkritik McCarthy, yang dipimpin oleh Matt Gaetz, anggota kubu Republik sayap kanan dari Florida, mengkritiknya karena dianggap gagal mendapatkan target pemotongan anggaran yang lebih dalam dari pemerintahan Biden dan menilai kurangnya kepemimpinan McCarthy.

"Kekacauan adalah McCarthy," tegas Gaetz. "Kekacauan adalah seseorang yang tidak bisa kita percayai dengan kata-katanya."

Kebanyakan dari delapan anggota sayap kanan kubu Republk yang memberontak dan mencabut dukungan dari McCarthy telah mengganggunya sejak dia menjadi ketua dewan.

Selain Gaetz, mereka adalah: Andy Biggs dari Arizona, Ken Buck dari Colorado, Tim Burchett dari Tennessee, Eli Crane dari Arizona, Bob Good dari Virginia, Nancy Mace dari South Carolina, dan Matt Rosendale dari Montana.

Hanya sedikit dari mereka yang berdiri di lantai Dewan sebelum pemungutan suara untuk menyampaikan keluhannya terhadap McCarthy, terutama bahwa dia mengandalkan suara Demokrat untuk mendorong dua RUU yang mereka tolak, salah satunya untuk mencegah negara default atau gagal bayar utang untuk pertama kalinya dalam sejarah dan satu lagi, akhir pekan lalu, untuk menghindari penutupan pemerintahan akibat tidak adanya anggaran.

"Ketua Kongres melalui 15 pemungutan suara pada bulan Januari untuk menjadi Ketua, tetapi hanya bersedia melalui satu RUU yang gagal sebelum menyerah kepada Demokrat pada hari Sabtu," ujar Good, merujuk pada sebuah tindakan yang dikenal sebagai continuing resolution untuk RUU pengeluaran sementara.

"Kita membutuhkan seorang ketua dewan yang akan berjuang untuk sesuatu, selain hanya menjadi atau tetap menjadi ketua Kongres."

Baca Juga: Kisruh Baru, Anggota Ajukan Mosi Pemecatan Ketua Kongres AS Kevin McCarthy dari Partai yang Sama

Kongres AS memecat Ketuanya, Kevin McCarthy saat masih menjadi Ketua Kongres Amerika Serikat. Ia baru saja dipecat dari jabatannya lewat pemungutan suara hari Selasa (3/10/2023) waktu Washington DC. (Sumber: AP Photo)




Sumber : New York Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x