Di luar pegawai negeri federal, tutupnya pemerintahan juga memengaruhi pelayanan badan-badan federal. Layanan seperti pengurusan izin senjata dan paspor dapat terganggu akibat tutupnya pemerintahan.
Perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah juga dapat terpengaruh. Menurut perkiraan Asosiasi Industri Wisata AS, sektor wisata dapat merugi 140 juta dolar sehari jika pemerintah ditutup.
Hingga berita ini diturunkan, Senat AS dilaporkan menggelar sesi sidang khusus untuk membahas mekanisme bipartisan yang didukung Republikan dan Demokrat. Mekanisme ini dapat mendanai pemerintah federal untuk jangka pendek hingga 17 November mendatang.
Sebelumnya, Kongres AS gagal mencapai kata sepakat ketika Ketua DPR AS Kevin McCarthy menawarkan rencana bipartisan untuk menjaga pemerintah federal tetap berjalan, Jumat (29/9).
Sejumlah anggota Kongres berhaluan garis keras dari Republikan menolak tawaran tersebut, menganggap pemotongan anggaran di sejumlah sektor dan kebijakan pengetatan perbatasan belum cukup.
McCarthy pun mengaku pihaknya masih berupaya mencari cara untuk menghindari tutupnya pemerintah federal. Faksi Republikan dilaporkan menggelar rapat hingga Jumat (29/9) malam untuk membahas opsi menghindari tutupnya pemerintahan.
McCarthy mengaku mempertimbangkan beberapa opsi dari rapat tersebut, salah satunya adalah rencana pendanaan sementara selama dua pekan. Opsi ini disebut bakal menghapus anggaran bantuan untuk Ukraina yang disuarakan Republikan garis keras.
"Kami terus bekerja mencari jalan keluar dari ini. Tidak ada pemenang dalam pemerintahan yang tutup, dan saya pikir lebih baik untuk memastikan pemerintah tidak tutup," kata McCarthy dikutip Associated Press.
Baca Juga: Anak Joe Biden Dapat Tuntutan Federal terkait Senjata Api di Tengah Upaya Pemakzulan Presiden AS
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.