MOSKOW, KOMPAS.TV - Delegasi dari 49 negara Afrika, termasuk di antaranya 17 dipimpin oleh kepala negara, dijadwalkan untuk menghadiri puncak KTT Rusia-Afrika pekan ini, kata deputi kebijakan luar negeri Kremlin, Yury Ushakov, kepada para wartawan pada Selasa (25/7/2023).
Pejabat Kremlin tersebut menyatakan KTT tetap akan berlangsung meskipun adanya tindakan-tindakan dari Barat, seperti yang dilaporkan oleh TASS pada Rabu (26/7/2023).
"Kami akan dapat menyelenggarakan KTT Rusia-Afrika yang kedua dalam situasi ini, meskipun ada perlawanan dari negara-negara Barat, meskipun tekanan yang sangat kuat terkadang dilakukan. Dan tentu saja, partisipasi para pemimpin Afrika mengkonfirmasi niat mereka untuk memperkuat hubungan dengan negara kami terlepas dari segala keadaan," ujar Ushakov.
"Hingga hari ini, telah dikonfirmasi kehadiran 49 negara dari 54 negara di Afrika. Lebih dari setengah dari jumlah tersebut, 27 negara, akan dipimpin pejabat paling senior atau pejabat kedua tertinggi. Saya akan memberitahu Anda, ada 17 kepala negara, 5 wakil presiden, 4 kepala pemerintahan, dan 1 pimpinan parlemen. Tujuh belas negara akan diwakili oleh wakil perdana menteri dan menteri, terutama menteri luar negeri, dan 5 negara akan diwakili oleh duta besar mereka," tambahnya.
Pejabat resmi tersebut menyatakan Rusia bekerja keras dan terus menerus untuk mempersiapkan puncak KTT yang akan datang.
"Ini merupakan acara yang sulit, terutama mengingat situasi yang ada," katanya. "Kami sangat menganggap KTT ini penting dan berharap acaranya sukses."
Forum KTT Rusia-Afrika yang kedua ini dijadwalkan berlangsung di St. Petersburg dari 27 hingga 28 Juli. Konferensi ekonomi dan kemanusiaan juga direncanakan berjalan seiring dengan acara tersebut.
Baca Juga: BRICS Rayu Global South dengan Narasi Kekuatan Alternatif, Media Rusia Klaim Indonesia Tertarik
Seperti forum sebelumnya, acara ini akan diadakan dengan semboyan "Untuk Perdamaian, Keamanan, dan Pembangunan." Yayasan Roscongress bertindak sebagai penyelenggara puncak KTT, sementara TASS bertindak sebagai agensi foto dan mitra media acara tersebut.
Rusia dan negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT Rusia-Afrika pekan ini akan membahas ekspor gandum dan pupuk dari Moskow, demikian diungkapkan oleh Oleg Ozerov, duta besar di luar negeri pada Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam keterangan yang diterbitkan oleh RIA Novosti pada Selasa (25/7/2023).
Pekan lalu, Rusia menarik diri dari kesepakatan gandum Laut Hitam yang berlangsung selama satu tahun dan menjamin ekspor gandum dari Ukraina, dengan alasan bahwa kondisi Rusia untuk perpanjangan kesepakatan telah diabaikan.
Puncak KTT Rusia-Afrika yang kedua akan berlangsung di St. Petersburg pada 27 hingga 29 Juli, saat Moskow dan negara-negara Barat bersaing untuk mempengaruhi Afrika.
"Pembentukan koridor logistik, pusat-pusat bukan hanya untuk makanan dan pupuk, tetapi juga untuk produk-produk lain yang dihasilkan Federasi Rusia - ini akan menjadi salah satu topik pembahasan," ungkap Ozerov kepada RIA.
"Menurut saya, gagasan mengenai koridor logistik semacam itu dan pembentukan pusat gandum adalah suatu hal yang menjanjikan dan dapat diwujudkan."
Sumber : TASS / RIA Novosti
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.