KHARTOUM, KOMPAS.TV - Militer Sudan menghentikan partisipasinya dalam perundingan gencatan senjata yang difasilitasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi pada Rabu (31/5/2023).
Militer Sudan yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah al Burhan menuduh musuh mereka dari Pasukan Dukungan Cepat yang dipimpin Muhammad Dagalo tidak memenuhi komitmennya, seperti laporan France24.
Mediator dari perundingan di Jeddah Arab Saudi mengakui pelanggaran berulang gencatan senjata oleh kedua belah pihak, tetapi hingga saat ini belum memberlakukan sanksi apa pun dengan harapan agar pihak-pihak yang berperang tetap duduk di meja perundingan.
Militer Sudan mundur "karena pemberontak tidak pernah melaksanakan satu pun dari ketentuan gencatan senjata jangka pendek yang mengharuskan mereka menarik diri dari rumah sakit dan bangunan hunian," kata seorang pejabat pemerintah Sudan yang enggan disebutkan namanya.
Militer Sudan mengatakan Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) juga "berulang kali melanggar gencatan senjata," tambah pejabat tersebut.
Baca Juga: Paramiliter Sudan Kian Brutal, Bakar dan Hancurkan Seluruh Desa di Darfur
Mediator AS dan Arab Saudi hari Senin malam mengatakan pihak-pihak yang berperang setuju memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari yang sering dilanggar selama seminggu terakhir.
Para mediator mengakui gencatan senjata "dilaksanakan dengan tidak sempurna," tetapi mengatakan perpanjangan ini "akan memungkinkan upaya kemanusiaan lebih lanjut."
Namun, meskipun adanya komitmen dari kedua belah pihak, pertempuran meletus kembali pada Selasa baik di wilayah Khartoum yang lebih luas maupun di wilayah perbatasan Darfur yang rawan konflik.
"Angkatan darat siap bertempur sampai kemenangan," tegas kepala angkatan darat Abdel Fattah al-Burhan saat berkunjung ke pasukan di ibu kota.
RSF, yang dipimpin oleh wakil al-Burhan yang kini menjadi lawannya, Mohamed Hamdan Daglo, mengatakan mereka akan "melakukan hak mereka untuk membela diri" dan menuduh angkatan darat melanggar gencatan senjata.
Baca Juga: AS dan Arab Saudi Desak Gencatan Senjata Sudan Diperpanjang, Rilis Pernyataan Bersama
Pakar Sudan, Aly Verjee, mengatakan para mediator berusaha menghindari keruntuhan total perundingan tersebut, karena takut terjadinya eskalasi besar di lapangan.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.