GEORGE TOWN, KOMPAS.TV - Malaysia dilaporkan makin menggencarkan antisipasi wabah demam berdarah akibat musim kering yang kerap diselingi hujan, sehingga meningkatkan potensi pembiakan nyamuk penyebab demam berdarah.
Seperti laporan Straits Times, Senin (1/5/2023), antisipasi Malaysia hingga memperhitungkan segera datangnya musim buah durian, yang akan membuat limbah kulit durian melonjak tajam.
Dengan iklim dan cuaca yang sama, Indonesia juga segera masuk musim buah durian dan menghadapi tantangan serta risiko yang sama: lonjakan kasus demam berdarah yang bisa mematikan.
Kulit durian, yang kerap dibuang begitu saja, dianggap tempat potensial pembiakan nyamuk demam berdarah karena kulit durian mampu menampung air bersih, tempat yang disukai nyamuk demam berdarah untuk bertelur.
Dengan musim durian yang segera tiba dan kasus demam berdarah meningkat, dapat terjadi keterkaitan yang mengkhawatirkan antara keduanya, karena banyak orang akan membeli buah durian dan membuang kulitnya sembarangan. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan peningkatan kasus demam berdarah.
Pembuangan kulit durian mungkin terlihat sederhana, tetapi konsekuensi dari ketidakmampuan untuk melakukannya secara tepat dapat merugikan, kata ketua komite lingkungan dan kesejahteraan negara bagian Penang, Phee Boon Poh.
Dia mengatakan, dengan dimulainya musim durian pada pertengahan Mei, akan ada banyak durian yang dimakan, dengan kios-kios di tepi jalan yang menjual durian.
Baca Juga: Cuaca Ekstrim, Kasus Demam Berdarah Meningkat
“Masalah timbul ketika kulit tidak dibuang dengan baik, karena bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk karena permukaannya yang cekung,” katanya.
“Ketika hujan turun, air dapat terkumpul pada kulit dan nyamuk berkembang biak di dalam air yang jernih dan mengendap. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan tajam jumlah kasus demam berdarah.”
Phee mengatakan ia sudah mengusulkan kepada Dewan Kota Pulau Pinang dan Dewan Kota Seberang Prai agar sebelum mengeluarkan izin sementara untuk operator kios durian, mereka memberlakukan syarat bahwa kulit durian harus dibuang dengan baik.
Dia juga mengusulkan agar departemen pertanian negara bagian mendirikan fasilitas penghancur di kebun durian.
“Tergantung pada mereka (departemen), apakah ingin memasangnya atau pemilik kebun yang melakukannya. Yang penting, kulit harus dihancurkan."
“Pedagang di tepi jalan dapat mengumpulkan kulit dan meletakkannya dalam keranjang yang kemudian dapat dikumpulkan dan dikirim ke kebun durian.
“Karena mereka akan menerima pasokan durian dari kebun, ini hanya masalah pertukaran barang. Mereka dapat bekerja sama sebagai tim." tambahnya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.