Sementara itu, pemerintah Inggris berhasil menerbangkan para diplomat Inggris dan keluarga mereka ke luar negeri dalam apa yang digambarkan sebagai operasi yang kompleks dan cepat.
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan opsi untuk mengevakuasi warga negaranya yang tersisa di Sudan sangat terbatas.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengonfirmasikan bahwa pesawat telah tiba di Djibouti untuk membawa warga negara Prancis.
Selain itu, warga Belanda meninggalkan Khartoum dengan menggunakan pesawat Prancis. Pihak Belanda berharap bisa lebih banyak membawa warganya pada Minggu.
Sedangkan tentara Jerman mengatakan tiga pesawat mereka sudah meninggalkan Sudan, menuju Yordania dengan 101 penumpang.
Baca Juga: Paramiliter Sudan Mengaku Bekerja Sama dengan Militer AS Untuk Evakuasi Diplomatnya dan Keluarga
Italia dan Spanyol telah mengevakuasi warganya, di mana misi Spanyol juga mengangkut warga Argentina, Kolombia, Irlandia, Portugal, Polandia, Meksiko, Venezuela, dan Sudan.
Di saat yang sama, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengungkapkan pemerintahannya telah mengevakuasi staf diplomatiknya.
Sedangkan beberapa negara lainnya telah berhasil mengevakuasi warganya pada Sabtu (22/4/2023).
Lebih dari 150 orang, kebanyakan dari negara-negara teluk, Mesir, Pakistan telah mengevakuasi warganya lewat jalur laut menuju pelabuhan Jeddah di Arab Saudi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.