Tetapi suatu hari, putrinya langsung memblokir nomor teleponnya, meninggalkannya tanpa cara untuk menghubungi.
Sang putri pun membela diri, dan mengeklaim berulang kali mengatakan kepada Zhang bahwa tugas kuliahnya membuat ia tak bisa begitu saja meninggalkan rumah dan mengurus sang ayah.
Ditambah lagi, ia menegaskan masih memiliki dua saudara laki-laki yang bisa diminta untuk menjaga ayahnya.
“Saya masih kuliah dan tak bisa membayar tunjangan ayah saya. Saya tak memiliki waktu untuk mengurusnya, saya masih memiliki dua kakak laki-laki yang mampu mengurusnya, jadi kenapa saya harus kembali,” tuturnya di pengadilan.
Ia juga mengungkapkan dirinya memblokir nomor ayahnya karena pesannya hanya berisi keluhan.
“Hal itu membuat saya semakin tegang dan stres, karena saya harus belajar dan ujian. Saya merasa lelah, baik secara mental dan fisik,” ujarnya.
Baca Juga: Kisah Kerabat Dekat Kim Jong-Un Membelot dari Korea Utara, Akibat Merasakan Kebebasan
Pihak pengadilan menegaskan Pasal 26 dalam KUHP China mengharuskan anak yang sudah dewasa untuk mendukung orang tuanya.
Namun mereka mengungkapkan bahwa sang putri masih sekolah dan tak mampu membayar tunjangan.
Namun pengadilan meminta sang putri untuk lebih sensitif terhadap kondisi ayahnya, dan memintanya untuk menolong tanpa harus mengabaikan kuliahnya.
Zhang sendiri memiliki opsi untuk melakukan banding atas putusan tersebut.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.