Kompas TV internasional kompas dunia

China Ungkap 13.000 Kematian karena Covid-19, Warganya Ingin Diberkahi Kesehatan di Tahun Baru Imlek

Kompas.tv - 23 Januari 2023, 13:22 WIB
china-ungkap-13-000-kematian-karena-covid-19-warganya-ingin-diberkahi-kesehatan-di-tahun-baru-imlek
Orang-orang mengunjungi Yu Garden menjelang Tahun Baru Imlek di Shanghai, China, 9 Januari 2023. Jutaan warga China akan mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Imlek. Gelombang mudik terbesar di dunia itu terjadi saat pemerintah China melonggarkan pembatasan akibat penyebaran Covid-19. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

Pejabat China mengungkapkan sudah 60.000 orang meninggal pada bulan ini dan bulan sebelumnya.

Ahli kesehatan China mengungkapkan gelombang infeksi di seluruh negara sudah mencapai puncaknya.

Meski begitu, angka tersebut tetap melahirkan keraguan terekait transparasi data Beijing, apalagi beradasarkan standar global angkanya sangat rendah.

Beberapa ahli kesehatan meyakini akan ada lebih dari satu juta orang meninggal karena Covid-19 di China pada tahun ini.

Berdasarkan data dari Firma Kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, diperkirakan kematian akibat Covid-19 akan mencapai 36.000 per pekan ini.

Tahun Baru Imlek sendiri membuat jutaan warga China akan melakukan perjalanan liburan.

Apalagi, saat ini Pemerintah China sudah melonggarkan kebijakan pengetatan Covid-19 setelah terjadinya demonstrasi besar-besaran.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek di Tengah Meningkatnya Covid-19 di China, Ternyata Bikin Dilema

Dilaporkan People Daily, sekitar 110 juta penumpang kereta diperkirakan melakukan perjalanan pada 7-21 Januari, 15 hari pertama Tahun Baru Imlek.

Jumlah tersebut meningkat 28 persen dari tahun ke tahun.

Pergerakan massal banyak orang pada periode liburan itu diyakini akan meningkatkan penyebaran pandemi, dan memperbesar tingkat infeksi di beberapa area.

Tetapi, menurut Kepala Epidemiologi dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, gelombang kedua Covid-19 kemungkinan tak akan terjadi di waktu dekat.




Sumber : CNBC




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x