"Sejak (Presiden) Vladimir Putin mengambil alih, Rusia mengalami serangan sistematis terhadap kebebasan pers, termasuk yang mematikan, seperti yang telah berulang kali dilaporkan oleh RSF.
"Itu termasuk pembunuhan profil tinggi Anna Politkovskaya pada 7 Oktober 2006," kata kelompok hak asasi itu.
Di tempat lain di Eropa, Turki menduduki peringkat ketiga paling berbahaya, diikuti oleh Prancis "sebagai akibat pembantaian mingguan satir Charlie Hebdo di Paris pada 2015".
Baca Juga: Twitter Kembali Suspend Akun Jurnalis, Elon Musk Ngambek Lagi?
Wartawan menjalankan risiko terbesar di seluruh dunia di wilayah di mana konflik bersenjata telah terjadi.
Tetapi, RSF menekankan, "negara-negara di mana tidak ada perang yang secara resmi terjadi belum tentu aman bagi wartawan dan beberapa di antaranya berada di urutan teratas daftar tempat terjadinya pembunuhan.
"Faktanya, lebih banyak jurnalis terbunuh di 'zona damai' daripada di 'zona berperang' selama dua dekade terakhir, dalam banyak kasus karena mereka sedang menyelidiki kejahatan terorganisir dan korupsi."
Benua Amerika menyumbang hampir setengah dari pembunuhan jurnalis, banyak di Meksiko, Brasil, Kolombia, dan Honduras.
"(Benua) Amerika saat ini jelas merupakan benua paling berbahaya di dunia bagi media," kata RSF.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.