Hilton-Taylor mengatakan, porsi spesies laut yang menghadapi kepunahan kemungkinan jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan data saat ini. Lantaran, yang dianalisis sejauh ini cenderung spesies ikan yang tersebar luas, yang saat ini tidak terancam.
Populasi dugong, mamalia herbivora gemuk berwarna abu-abu yang umumnya dikenal sebagai sapi laut, turun menjadi kurang dari 250 dewasa di Afrika timur dan kurang dari 900 di wilayah Kaledonia Baru Prancis, kata IUCN.
Di antara ancaman yang mereka hadapi adalah hilangnya sumber makanan utama mereka, padang lamun, karena eksplorasi dan produksi minyak dan gas dalam kasus Mozambik dan polusi dari penambangan nikel di Pasifik.
Baca Juga: Cegah Kepunahan, Lembaga Konservasi Lakukan Pengembangbiakan Harimau Sumatera
Daftar merah terbaru IUCN untuk pertama kalinya mengulas spesies kerang abalon, sejenis moluska yang dijual sebagai makanan mewah dan menemukan sekitar 44 persennya menghadapi kepunahan.
Gelombang panas laut yang semakin parah dan sering, telah memicu penyakit dan membunuh sumber makanan mereka hingga menyebabkan kematian massal, kata IUCN.
Karang pilar, spesies Karibia yang menyerupai stalaktit tegak, turun dua kategori dari "rentan" menjadi "sangat terancam punah". Populasinya menyusut lebih dari 80 persen di sebagian besar wilayahnya sejak tahun 1990 di tengah pemutihan dan penyakit.
“Status mengerikan dari spesies ini seharusnya mengejutkan kita dan melibatkan kita untuk tindakan segera,” kata Amanda Vincent, Ketua Komite Konservasi Laut Komisi Kelangsungan Hidup Spesies IUCN.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.