KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Pimpinan tertinggi UMNO pada Kamis (24/11/2022) menyepakati keputusan Raja Malaysia untuk membentuk pemerintahan persatuan, membawa Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim selangkah lebih dekat ke jabatan perdana menteri yang sudah dia diincar selama hampir 25 tahun.
Seperti dilansir Straits Times, Kamis (24/11/2022), keputusan tertinggi UMNO itu terjadi menjelang pertemuan Dewan Penguasa yang dijadwalkan pukul 10.30 pagi, di mana Sultan Abdullah Ahmad Shah akan berunding dengan sembilan raja negara bagian.
Namun, keputusan setelah pertemuan dewan tertinggi UMNO selama empat jam belum disahkan oleh Barisan Nasional (BN) yang lebih luas, serta 30 anggota parlemen hasil pemilu dari koalisi tersebut.
“Dewan Agung dengan suara bulat memutuskan untuk menjunjung titah raja agar BN mendukung dan berpartisipasi dalam pemerintahan persatuan yang tidak dipimpin oleh Perikatan Nasional (PN) untuk memastikan pemerintahan yang stabil dan sejahtera dapat terbentuk,” kata Sekretaris Jenderal UMNO Ahmad Maslan dalam sebuah konferensi pers.
Ketua Perikatan Nasional PN Muhyiddin Yassin, setelah audiensi bersama dengan mitranya dari PH, Datuk Seri Anwar di istana hari Selasa, menolak berpartisipasi dalam pemerintahan bersama dengan saingan sengitnya di PH, karena mengklaim koalisinya mendapat dukungan dari 115 dari 222 anggota parlemen hasil pemilu.
Anggota dewan Puad Zarkashi menjelaskan “banyak wartawan yang menanyakan PH atau PN. Jawabannya sederhana. PN menolak pemerintah persatuan”.
Dewan tertinggi UMNO juga memberikan dukungan penuh kepada Presiden UMNO Zahid Hamidi untuk terus memimpin BN, setelah dia mendapat kecaman dari karena menjanjikan dukungan 30 anggota parlemen BN kepada Anwar Ibrahim pada hari Selasa meskipun koalisi memutuskan untuk tetap netral.
Baca Juga: Raja Malaysia Bertemu Seluruh Sultan dan Penguasa Wilayah, Musyawarahkan Kemelut Politik Terbaru
The Straits Times melaporkam telah melihat surat yang ditandatangani oleh para pemimpin dari ketiga sekutu BN yang meminta Zahid mundur, dan tindakan disipliner akan diambil jika mantan wakil perdana menteri itu menolak.
Dewan tertinggi BN diperkirakan akan bertemu pada Kamis pagi.
Kekalahan telak bagi BN yang dulunya dominan membuat Anwar dan Tan Sri Muhyiddin sebagai calon terdepan untuk menjadi perdana menteri, dengan partai mereka memimpin koalisi masing-masing dengan 82 dan 79 anggota parlemen.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.