Kompas TV internasional kompas dunia

Makin Panas, Pyongyang Kembali Luncurkan Rudal dan Artileri, Jet Tempur Sudah Berhadapan di Udara

Kompas.tv - 14 Oktober 2022, 14:20 WIB
makin-panas-pyongyang-kembali-luncurkan-rudal-dan-artileri-jet-tempur-sudah-berhadapan-di-udara
Korea Utara hari Jumat dini hari (14/10/2022) menembakkan rudal balistik tambahan dan 170 butir peluru artileri ke arah laut serta menerbangkan pesawat tempur di dekat perbatasan yang tegang dengan Korea Selatan (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

SEOUL, KOMPAS.TV — Korea Utara pada Jumat (14/10/2022) dini hari tadi menembakkan rudal balistik tambahan dan 170 butir peluru artileri ke arah laut serta menerbangkan pesawat tempur di dekat perbatasan yang tegang dengan Korea Selatan.

Seperti laporan Associated Press, tindakan Korea Utara itu semakin meningkatkan permusuhan yang dipicu oleh rentetan tes senjata Pyongyang baru-baru ini. 

Langkah Korea Utara menunjukkan bahwa mereka menggunakan kembali buku pedoman lama, yaitu memicu ketakutan akan perang dengan uji coba senjata yang provokatif sebelum berusaha memenangkan konsesi yang lebih besar dari para pesaingnya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan mengatakan rudal jarak pendek itu lepas landas dari wilayah ibu kota Korea Utara pukul 01.49, Jumat (14/10) waktu Seoul dan terbang menuju perairan timurnya.

Itu adalah peluncuran rudal ke-15 Korea Utara sejak melanjutkan kegiatan pengujiannya mulai 25 September.

Korea Utara pada awal pekan ini Senin (10/10) mengatakan uji coba misilnya baru-baru ini adalah simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan dan AS sebagai tanggapan atas latihan militer "berbahaya" mereka yang melibatkan kapal induk AS.

Setelah uji coba rudal terbaru, Korea Utara menembakkan 130 peluru artileri di lepas pantai baratnya dan 40 peluru di lepas pantai timurnya.

Baca Juga: Disaksikan Langsung Kim Jong-Un, Korea Utara Klaim Telah Uji Coba Rudal yang Mampu Membawa Nuklir

Rudal Kn-23 yang diadopsi dari rudal Iskander Rusia meluncur di Korea Utara 14 Oktober 2022 (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

Peluru-peluru itu jatuh di dalam zona penyangga maritim kedua Korea yang didirikan berdasarkan perjanjian antar-Korea 2018 untuk mengurangi ketegangan, sehingga melanggar kesepakatan itu, kata militer Korea Selatan.

Korea Utara secara terpisah menerbangkan pesawat tempur, mungkin 10 jet tempur di dekat perbatasan Korea Selatan Kamis malam dan Jumat pagi, mendorong Korea Selatan untuk mengerahkan jet tempur sehingga saling berhadapan di udara.

Tidak ada laporan bentrokan antara kedua negara.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan provokasi Korea Utara menjadi provokasi "tidak diskriminatif" tetapi negaranya punya kemampuan pembalasan besar-besaran yang dapat mencegah serangan Korea Utara yang sebenarnya sampai batas tertentu.

"Keputusan untuk menyerang tidak dapat dibuat tanpa kesediaan untuk mengambil risiko hasil yang brutal," kata Yoon kepada wartawan.

"Strategi hukuman dan pembalasan besar-besaran, yang merupakan langkah terakhir dari strategi tiga sumbu kami, akan menjadi penghalang psikologis dan sosial yang cukup besar (bagi Utara)."

Baca Juga: Tes Rudal Korea Utara Ternyata Simulasi Musnahkan Musuh dengan Bom Nuklir, Apa Kata Kim Jong-un?

Tembakan artileri Korea Utara 14 Oktober 2022. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

Mayor Jenderal Kang Ho Pil dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemudian dalam siaran TV mengatakan Korea Selatan mengeluarkan "peringatan keras kepada (Korea Utara) untuk segera menghentikan" uji coba senjatanya.

Dia mengatakan Korea Selatan punya kemampuan untuk memberikan "tanggapan yang luar biasa" terhadap setiap provokasi Korea Utara.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan hari Jumat mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap 15 individu Korea Utara dan 16 organisasi yang dicurigai terlibat dalam kegiatan terlarang untuk membiayai program senjata nuklir dan misil Korea Utara.

Itu adalah sanksi sepihak pertama Seoul terhadap Korea Utara dalam lima tahun, tetapi pengamat mengatakan itu adalah langkah simbolis karena kedua Korea memiliki sedikit transaksi keuangan di antara mereka.

Sebagian besar uji coba senjata Korea Utara baru-baru ini adalah peluncuran rudal balistik yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Tetapi Korea Utara belum ditampar dengan sanksi baru berkat perpecahan di PBB atas perselisihan AS dengan Rusia terkait serangannya ke Ukraina dan dengan China atas persaingan strategis mereka.

Rudal yang diluncurkan hari Jumat menempuh jarak 650-700 kilometer pada ketinggian maksimum 50 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, menurut penilaian Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Bikin Jepang Ketakutan, Tembakkan Dua Rudal Balistik Lagi

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengawasi uji coba rudal di suatu tempat yang tidak diungkapkan di Korea Utara. Foto ini dirilis KCNA pada 10 Oktober 2022. (Sumber: KCNA/KNS via Associated Press)

"Apa pun tujuannya, peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berulang benar-benar tidak diizinkan dan kami tidak dapat mengabaikan kemajuan substansial teknologi rudalnya," kata Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada.

Dia mengatakan rudal itu terbang pada lintasan yang "tidak teratur", referensi ke rudal KN-23 yang sangat mampu bermanuver, diadopsi daei rudal Iskander Rusia.

Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan, peluncuran Korea Utara tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel atau wilayah AS atau sekutunya, menambahkan bahwa komitmen AS untuk pertahanan Korea Selatan dan Jepang tetap “kuat.”

Tes Korea Utara lainnya dalam beberapa pekan terakhir termasuk rudal jarak menengah baru yang terbang di atas Jepang dan menunjukkan jangkauan potensial untuk mencapai wilayah Pasifik AS di Guam; rudal balistik yang ditembakkan dari reservoir pedalaman, yang pertama bagi negara itu; dan rudal jelajah jarak jauh.

Setelah peluncuran rudal jelajah hari Rabu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan tes tersebut berhasil menunjukkan kemampuan serangan nuklir militernya yang meluas.

Dia mengatakan pasukan nuklirnya sepenuhnya siap untuk "perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali mereka" dan bersumpah untuk memperluas wilayah operasional angkatan bersenjata nuklirnya, menurut media pemerintah Korea Utara.




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x