SEOUL, KOMPAS.TV - Dari perang di Ukraina hingga uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini, senjata nuklir taktis sedang bising diperdebatkan dan dikembangkan dengan sunyi dan tidak terlihat sejak Perang Dingin.
Seperti laporan Straits Times, Kamis (13/10/2022), belum ada definisi universal tentang senjata nuklir taktis.
Para analis mencatat penggunaan perangkat nuklir jenis apa pun akan mematahkan "tabu nuklir" yang berlaku sejak Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom atom di Jepang tahun 1945.
Berikut adalah karakteristik senjata nuklir taktis dan mengapa mereka menarik begitu banyak perhatian.
Baca Juga: Biden Peringatkan Putin Bisa Sebabkan Kiamat, Bakal Terjadi jika Senjata Nuklir Digunakan di Ukraina
Senjata nuklir taktis sering dicirikan oleh ukurannya, jangkauannya, atau penggunaannya untuk target militer terbatas.
Mereka sering disebut sebagai "senjata non-strategis", berbeda dengan senjata strategis, yang didefinisikan militer AS dirancang untuk menargetkan "kemampuan perang musuh dan niat untuk berperang," termasuk manufaktur, infrastruktur, transportasi, sistem komunikasi, dan target lainnya.
Senjata taktis, sebaliknya, dirancang untuk mencapai tujuan militer yang lebih terbatas dan langsung yang membantu memenangkan pertempuran.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan senjata dengan "ledakan nuklir" yang lebih rendah, atau jumlah daya yang dilepaskan selama ledakan.
Senjata nuklir taktis biasanya berkali-kali lebih besar dari bom konvensional, menyebabkan kejatuhan radioaktif dan efek mematikan lainnya di luar ledakan itu sendiri, dan tidak ada ukuran yang disepakati yang bisa mendefinisikan senjata nuklir taktis.
Senjata nuklir taktis sering dipasang sebagai rudal, bom yang dijatuhkan dari udara, atau bahkan peluru artileri yang memiliki jangkauan yang relatif pendek, jauh lebih kecil daripada rudal balistik antarbenua ICBM besar yang dirancang untuk menempuh jarak ribuan kilometer dan menyerang target melintasi lautan.
Namun, banyak dari sistem pengiriman ini juga dapat mengirimkan senjata nuklir strategis.
Baca Juga: Abaikan Ancaman Putin, NATO Tetap Gelar Latihan Pasukan Nuklir
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.