Kompas TV internasional kompas dunia

Media Dunia Soroti 33 Anak yang Tewas Sia-Sia di Tragedi Kanjuruhan, Murka Dunia di Ambang Pintu

Kompas.tv - 3 Oktober 2022, 21:15 WIB
media-dunia-soroti-33-anak-yang-tewas-sia-sia-di-tragedi-kanjuruhan-murka-dunia-di-ambang-pintu
33 anak-anak yang terjebak dalam kekacauan kehilangan nyawa mereka, kata seorang pejabat di kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Senin (3/10/2022). (Sumber: EPA-EFE)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Beberapa pasien menderita banyak luka karena terinjak-injak oleh orang banyak, kata Dr Prabowo.

Ester Andayanengtyas mengatakan kepada BBC, Senin (3/10/2022), putrinya yang berusia 17 tahun, Debora, menderita luka serius, termasuk patah leher dan pembengkakan di otak dari peristiwa itu.

"Saya minta dia tidak menonton pertandingan hari itu. Dia tidak pulang, paginya teman-temannya mencarinya," kata Andayanengtyas.

Baca Juga: Polri Selidiki Penggunaan Gas Air Mata oleh Petugas dalam Pengamanan Kericuhan di Kanjuruhan

Presiden FIFA Gianni Infantino mengeluarkan pernyataan atas tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang, 33 diantaranya anak-anak (Sumber: New York Times)

"Kami mencarinya di UGD, tapi dia tidak ada di sana. Rumah sakit menyuruh kami untuk melihat kamar mayat. Kebingungan terjadi karena putri saya tidak membawa kartu identitas."

Saksi lain melaporkan mendengar orang tua berteriak "di mana anak saya" di antara kekacauan, dan seorang pria mengatakan kepada BBC bahwa dia melihat orang tua pingsan saat melindungi anak-anak mereka.

"Seorang ibu pingsan saat memeluk anaknya, di sebelahnya anak laki-laki pingsan," katanya.

"Kemudian beberapa pendukung mengangkat ibu dan anak itu untuk keluar dari stadion. Mereka tidak sadar ketika digendong itu karena gas air mata."

Ketika kemarahan meningkat terhadap polisi, Menko Polkam Mahfud MD mengumumkan bahwa satuan tugas khusus dibentuk untuk penyelidikan.

"Kami meminta Polri untuk menemukan pelaku yang telah melakukan kejahatan dalam beberapa hari ke depan," kata Mahfud MD dalam sebuah pernyataan.

"Kami meminta mereka untuk ... mengambil tindakan terhadap mereka dan kami juga berharap polisi nasional akan mengevaluasi prosedur keamanan mereka."




Sumber : Kompas TV/Straits Times/BBC/AFP/Arab News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x