JAKARTA, KOMPAS TV - Tiga serikat buruh di Indonesia, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), menyatakan hanya mengakui kepengurusan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, pihaknya menyesalkan adanya oknum-oknum yang secara sengaja melakukan kudeta di internal Kadin.
"Kami pastikan tiga konfederasi buruh hanya mengakui Kadin Indonesia dibawah komando Arsjad Rasjid," kata Andi Gani saat konferensi pers di Jakarta Minggu (15/9/2024). Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Baca Juga: Arsyad Rasjid: Ada Oknum Tidak Berkepentingan Halangi Kami Masuk Gedung Kadin
"Kepemimpinan Arsjad sebagai Ketua Umum Kadin berdasarkan AD/ART dan Keputusan Presiden (Keppres) yang sampai hari ini belum dicabut," imbuhnya.
Ia mengaku khawatir bila cara-cara mengkudeta Kadin akan dilakukan juga untuk memecah belah serikat buruh.
"Di kesempatan ini kami juga mengingatkan, jangan main-main dengan konfederasi buruh. Kalau ada pihak yang berencana melakukannya, kami siap melakukan perlawanan," ujar Andi Gani.
Sementara itu, Presiden KSPI Said Iqbal menyebut peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin yang mengangkat Anindya Bakrie sebagai ketua umum akan berhadapan dengan buruh.
Iqbal mencontohkan dampak yang dikhawatirkan akan timbul dari perseteruan Kadin ini. Dalam waktu dekat di November 2024 akan ada keputusan tentang upah minimum.
"Pertanyaannya Apindo mana yang akan jadi perwakilan di dewan pengupahan? Selain ini rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menaikan pertumbuhan ekonomi terancam mandek," sambung Said Iqbal.
Sebelumnya, Arsjad menilai penyelenggaraan Munaslub Kadin adalah ilegal. Sebab, kegiatan Munaslub itu tak sesuai dengan AD/ART Kadin.
Ia mengatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk mengembalikan Kadin sesuai dengan koridor AD/ART yang telah ditetapkan.
"Kami akan mengambil langkah hukum untuk menjaga integritas dan mengenakan aturan," kata Arsjad dalam konferensi pers, Minggu (15/9).
Arsjad mengaku amat menyayangkan adanya pihak yang sengaja ingin memecah belah Kadin, sehingga terjadi dinamika seperti sekarang ini.
Baca Juga: Munaslub Kadin Ramai Ditolak, Ketum Kadin Kalsel: Bukan soal Arsjad atau Anindya, tapi AD/ART
"Kami semua sangat menyayangkan kegiatan Munaslub ilegal yang diselenggarakan pada Sabtu 14 September di St Regist. Sebagai upaya individu mengambil alih kepengurusan Kadin dengan menyalahi aturan," ujar Arsjad Rasjid.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.