Yadav mengatakan keduanya telah melecehkan pemilik toko di wilayah yang didanai pemerintah tersebut.
Mereka mengatakan kepada pemilik toko untuk melaporkan kepemilikan properti mereka ke kantor polisi lokal.
Saat Yadav menanyai keduanya dari kota mana mereka berasal, mereka mengelak, sehingga Yadav kemudian membawa pasangan itu untuk diinterogasi lebih lanjut.
Saat itulah mereka mengakui beroperasi di “kantor polisi” di dekatnya.
Polisi menggerebek hotel dan menangkap tiga orang lainnya, Ramesh Kumar, Wakil Kumar dan Julie Kumari Manjhi.
Tersangka keenam dan pemimpin komplotan, Bola Yadav, yang tak memiliki hubungan dengan kepala polisi sebenarnya, masih dalam pengejaran.
Anggota geng yang ditangkap membantah telah melakukan kesalahan, dan mengatakan mereka mengira memiliki pekerjaan polisi sebenarnya.
Baca Juga: China Lakukan Kebijakan Aneh usai Covid Mewabah Lagi, Tes Swab Ikan Kepiting dan Udang
Namun petugas yang menggerebek kantor polisi palsu menemukan 40 kartu pemilih yang digunakan untuk mengajukan skema pembangunan, dan 500 aplikasi perumahan sosial yang dipasang sebagaimana seharusnya.
“Kami pernah mendengar kasus mengenai polisi palsu atau investigasi seorang petugas di negara ini. Tetapi ini pertama kalinya kami mendengar mengenai kantor polisi palsu,” ujar salah satu polisi asli.
Di India sendiri, korupsi di antara penegak hukum merupakan sesuatu yang kerap terjadi.
Bahkan, seorang anggota polisi atau tentara asli kadang meminta uang karena telah melakukan tugas mereka.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.