“Ketika kita berbicara tentang penjara untuk elite Korea Utara, kita berbicara tentang tempat-tempat di mana tak ada cahaya alami, dan jika Anda masuk ke dalamnya, Anda tak akan bisa meninggalkannya hidup-hidup,” tambahnya.
Madden mengungkapkan, eksekusi mati di Korea Utara biasanya dilakukan dengan tiga peluru yang dilepaskan regu tembak.
Namun, ia tak memungkiri ada sejumlah metode lainnya yang lebih kejam.
“Tentu saja kami memiliki catatan tentang metode yang lebih kreatif untuk memadamkan ketidakpuasan yang tak patuh, seperti menggunakan artileri anti-pesawat yang ditembakkan dari jarak dekat,” ujarnya.
“Selain itu laporan lain mengatakan bahwa beberapa perwira militer diletakkan di tanah dan dilindas oleh tank militer,” tambah Madden.
Namun, menurut Madden, hukuman yang kejam seperti itu bukanlah sesuatu yang sering terjadi.
Baca Juga: Belarusia Diyakini Bakal Kerahkan Pasukan ke Ukraina untuk Bantu Rusia, dengan Dalih Latihan Militer
“Ini bukan norma, tetapi lebih untuk mengirim pesan kepada elite Korea Utara untuk membentuk prinsip membunuh ayam untuk menakuti monyet,” sambungnya.
Menurut Madden, promosi yang didapat oleh Jo Kyong-chol menandakan Kim Jong-un telah mengetatkan kontrolnya.
“Mungkin ini terkait antara ia dan Jenderal Jo menindak kelompok tertentu di militer. Tapi itu akan menjadi gambaran yang tak lengkap. CMC juga memiliki pengawasan terhadap pejabat sipil di partai dan negara bagian,” tuturnya.
“Dan MSC yang dipimpin Jo dapat mengawasi atau menyelidiki pejabat sipil. Singkatnya, penunjukkannya ke CMC dimaksudkan sebagai peringatan bagi pejabat Korea Utara dan semua jajaran stasiun."
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.