JAKARTA, KOMPAS.TV - Perang Rusia-Ukraina memasuki babak baru. Ada dinamika baru ketika Finlandia dan Swedia ingin bergabung dengan NATO. Rusia meresons hal itu sebagai kesalahan besar.
Ada juga tudingan 14.000 orang telah terbunuh di Luhansk dan Donetsk. Kepada Jurnalis KOMPAS TV Frisca Clarissa dalam wawancara khusus, Senin (23/5/2022) Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva menolak tuduhan tersebut.
Ada dinamika dan perubahan geopolitik besar ketika Finlandia dan Swedia ingin bergabung dengan NATO merespons invasi Rusia atau operasi militer di Ukraina. Bagaimana Rusia melihat gerakan ini?
Seperti dinyatakan sebelumnya, tentu saja itu adalah kesalahan besar bahwa kami tidak akan berdiam diri. Akan diputuskan oleh presiden dan pemerintah. Tetapi tentu saja keputusan mereka itu adalah kesalahan. Itu tidak akan berkontribusi pada pelonggaran situasi atau ketegangan geopolitik yang telah meningkat seperti yang kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga tak akan berkontribusi pada penyelesaian situasi ini.
Mari kembali ke latar belakang perang ini. Uni Eropa menyebut pernyataan Rusia tentang genosida di Luhansk dan Donetsk adalah palsu sebagai disinformasi masa lalu. Majelis Eropa serta Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) melaporkan tidak ada pembunuhan skala massa atau genosida terjadi.
Baca Juga: Rudal Jelajah Kalibr Rusia Ditembak ke Gudang Senjata Wilayah Zhytomyr, Ukraina
Bagaimana respons Rusia terhadap ini?
Sama sekali tidak benar itu adalah bagian dari serangan informasi yang mengerikan ini, terorisme, informasi atau perang informasi yang dilakukan terhadap Rusia.
Bagaimana Anda menyangkal bahwa 14.000 orang telah terbunuh di Luhansk dan Donetsk?
Mengapa media Barat tidak pergi ke Luhansk dan Donetsk dan bertanya kepada warga di sana? Kami memiliki banyak dokumen dan pernyataan saksi di Luhansk dan Donetsk. Tidak ada peringatan misalnya untuk anak-anak yang dibunuh di wilayah ini oleh pasukan Ukraina dan oleh Batalyon Azov yang sekarang menyerah di Mariupol.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.