“Ya” jawabnya dari belakang kurungan metal dari bahan kaca.
Baca Juga: Gawat, Vaksin Covid-19 Dianggap Sudah Terlambat untuk Selamatkan Korea Utara
Jaksa mengungkapkan Shishimarin memimpin unit dari divisi tank saat konvoinya diserang.
Ia dan empat tentara Rusia lainnya mencuri mobil, dan kemudian bepergian di dekat Chupakhivka, saat bertemu dengan Shelipov yang sedang menggunakan sepeda.
Menurut jaksa, Shishimarin memerintahkan untuk membunuh warga sipil, dan menggunakan senapan serbu Kalashnikov.
Persidangan Shishimarin ditunda tak lama setelah janda warga sipil itu mendengar untuk pertama kalinya tentara Rusia itu mengakui pembunuhan tersebut.
Sidang profil tinggi ini akan dimulai lagi, Kamis (19/5/2022) waktu setempat.
Janda Shelipov, Kateryna, mengungkapkan bagaimana perasaannya sebelum meninggalkan sidang.
Baca Juga: Ini Prajurit Rusia Pertama yang Disidang atas Kejahatan Perang di Ukraina
“Saya merasa kasihan kepadanya (Shishimarin). Tetapi untuk kejahatan seperti itu, saya tak bisa memaafkannya,” tutur Kateryna.
Ukraina sejauh ini telah mengidentifikasi adanya lebih dari 10.000 kejahatan perang yang dilakukan Rusia.
Moskow sendiri membantah pasukannya menargetkan warga sipil, tetapi penyelidik mulai mengumpulkan bukti adanya kejahatan perang untuk membawa Rusia ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.
Rusia juga sebelumnya mengungkapkan tak diinformasikan tentang kasus yang tengah dipersidangkan tersebut.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.