WASHINGTON, KOMPAS.TV - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov mengungkapkan bahwa AS tenyata telah memberi syarat negosiasi ke Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Antonov mengungkapkan pemberian persyaratan tersebut dilakukan secara rahasia.
Negosiasi itu dilakukan agar Rusia menghentikan penyerangan ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan Antonov saat berbicara di stasiun TV pemerintah Rusia.
Baca Juga: Dubes AS untuk Ukraina: Ancaman Kosong Putin kepada Finlandia dan Swedia Bukti Salah Perhitungan
“Amerika telah mendorong kami untuk melakukan negosiasi, tetapi dengan beberapa kondisi,” ujar Antonov dilansir dari media Inggris Daily Mail.
Ia pun menegaskan akan mengungkapkan tiga persyaratan yang diminta oleh AS.
“Pertama untuk menghentikan aksi militer sebagai bagian dari operasi militer khusus,” tuturnya.
“Kedua memindahkan tentara kami kembali ke tempatnya sebelum penyerangan 24 Februari dilakukan. Ketiga untuk bertobat atas apa yang kami lakukan,” tambah Antonov.
Namun, Antonov menegaskan bahwa pihaknya dengan tegas tak akan begitu saja meluluskan persyaratan AS.
“Tentu kami mengatakan dengan tegas dan jelas, kami sangat yakin akan hal ini, setidaknya diplomat Rusia yang bekerja di sini tak akan menyerah seperti itu. Tidak pernah!” katanya.
Baca Juga: Militer Inggris: Rusia Kehilangan Sepertiga Pasukan di Ukraina, Moskow Kehilangan Momentum
“Kami sangat yakin, dan akan lebih sulit untuk bekerja tanpa kepastian ini, bahwa semua tugas yang ditetapkan Panglima Tertinggi akan selesai sepenuhnya. Kami tak akan menyerah, dan tak akan mundur,” lanjut Antonov.
Namun dengan mengatakan “setidaknya diplomat Rusia yang bekerja di sini”, menjadi sinyal adanya pihak lain di Pemerintah Rusia tidak yakin dengan pesan tak menyerah.
Antonov sendiri kemudian memperingatkan bahwa usaha Barat mempersenjantai Ukraina, akan memicu perang nuklir.
“Situasi saat ini sangat berbahaya. AS telah tenggelam begitu dalam pada konflik dengan konsekuens yang tak bisa diprediksi terkait hubungan dua kekuatan nuklir,” ucapnya.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.