Mengenai pertempuran Donbass, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menyebut ini merupakan “babak baru” yang akan memakan waktu lama.
Kawasan Donbass sendiri sulit diakses jurnalis karena gencarnya serangan artileri dan serangan udara.
Demikian informasi seutuhnya mengenai pertempuran Donbass sulit didapatkan.
Baca Juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Minta AS Akui Rusia sebagai Negara Teroris
Meskipun demikian, kendati operasi Rusia sudah berlangsung hampir sebulan, jurnalis di lapangan melihat belum ada terobosan penting yang dicapai masing-masing pihak di Donbass.
Pasukan Rusia terus menyerang dan berupaya merebut sejumlah wilayah.
Sedangkan Ukraina mulai gencar meluncurkan serangan balik.
Akhir pekan ini, pasukan Rusia dilaporkan telah merebut sejumlah kota dan desa di Donbass, termasuk Rubizhne, kota berpopulasi 55.000 jiwa yang terletak di daerah administrasi Luhansk.
Sebaliknya, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa pasukan Ukraina sukses mengirim serangan balik ke sejumlah wilayah, merebut kembali enam kota atau desa pada akhir pekan ini.
“Selangkah demi selangkah, kami memaksa tentara pendudukan pergi dari tanah Ukraina,” kata Zelenskyy pada Sabtu (14/5) lalu.
Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di Sungai Siverskyi Donets, dekat Sievierodonetsk, kota berpopulasi lebih dari 100.000 jiwa.
Oleg Zhdanov menyebut pasukan Ukraina meluncurkan kontra-ofensif di sana, tetapi gagal memukul mundur pasukan Rusia.
Di tempat terpisah, Oleg Sinegubov menyampaikan bahwa Ukraina sedang meluncurkan serangan balik ke Izyum, sekitar 125 kilometer selatan Kharkiv. Izyum diduduki pasukan Rusia sejak awal April lalu.
Rusia juga dilaporkan menelan kekalahan telak di medan lain di Sungai Siverskyi Donets.
Dalam serangan ke tempat penyeberangan di dekat Bilohorivka, sekitar 26 kilometer dari pusat kota Luhansk, pasukan Ukraina menyergap pergerakan pasukan Rusia.
Otoritas Ukraina dan Inggris Raya menyebut pasukan Rusia dihancurkan ketika menyeberangi sungai melalui sebuah jembatan ponton.
Kementerian Pertahanan Inggris Raya memperkirakan Rusia kehilangan setidaknya kehilangan satu kelompok batalion taktis dalam serangan ini.
Satu kelompok batalion taktis Rusia diperkirakan memiliki sekitar 1.000 tentara.
Baca Juga: Zelenskyy: Usaha Ukraina Depak Rusia Sudah Maksimal, Tak Ada yang Tahu Kapan Perang Berakhir
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.