Ribuan warga Palestina dengan kerabat dekat di Israel juga akan mendapat izin untuk mengunjungi mereka antara Minggu dan Kamis, menurut penghubung tersebut.
Aturan akan berlaku mulai minggu depan dan pejabat keamanan akan bertemu lagi untuk mempertimbangkan apakah akan memperluasnya lebih lanjut.
Israel mengumumkan aturan tersebut beberapa jam setelah polisi menangkap delapan warga Palestina yang dituduh melemparkan batu dan benda lain ke petugas di luar Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem. Ada perkelahian lain di dekatnya.
Tahun lalu, bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di dalam dan sekitar Kota Tua memicu perang dengan Hamas di Gaza.
Baca Juga: Hari Pertama Ramadan, Pasukan Israel Tembak Mati 3 Milisi Palestina di Tepi Barat
Polisi Israel dalam siaga tinggi setelah tiga serangan mematikan oleh warga Palestina di Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Sebuah serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu untuk mencari kaki tangan seorang pria bersenjata memicu baku tembak di mana dua warga Palestina tewas dan 15 terluka.
Pada hari Sabtu, polisi Israel mengatakan petugasnya membunuh tiga gerilyawan Palestina yang terlibat dalam serangan baru-baru ini terhadap pasukan Israel dan sedang merencanakan serangan lainnya.
Juga minggu lalu, pemerintah mengumumkan dana darurat senilai 56 juta dollar AS untuk membiayai lebih banyak petugas polisi lengkap dengan peralatan.
Israel merebut Yerusalem timur, bersama dengan tempat-tempat sucinya bagi tiga agama monoteistik, dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.
Palestina ingin Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan Palestina yang akan mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza, sementara Israel menganggap seluruh kota sebagai ibu kota bersatu.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.