TOKYO, KOMPAS.TV - Invasi mengejutkan Rusia ke Ukraina membuat berbagai negara mulai memikirkakan kembali kebijakan keamanan.
Jepang, yang selama ini menjadi negara netral dan ketat membatasi aktivitas militer, juga mulai memperdebatkan kebijakan keamanan.
Usulan kontroversial sempat dilontarkan oleh mantan perdana menteri, Shinzo Abe. Pendahulu Fumio Kishida itu mengusulkan Jepang menjadi negara berkekuatan nuklir.
Abe sendiri telah lama ingin mempersenjatai kembali Jepang. Invasi Rusia ke Ukraina membuat wacana tersebut semakin mengemuka.
Alasannya, invasi ke Ukraina menjadi contoh bagaimana serbuan bisa terjadi oleh tetangga yang memiliki militer lebih besar dan perlengkapan lebih baik. Jepang juga memiliki negara tetangga yang mengkhawatirkan, yakni Korea Utara dan China.
Baca Juga: Jepang Jatuhkan Sanksi Tambahan kepada Rusia, Bekukan Aset 25 Warga Rusia
Usulan Abe sendiri segera ditolak mentah-mentah oleh PM saat ini, Kishida.
Opini publik Jepang pun umumnya tak sependapat dengan Abe.
Usulan nuklir Abe langsung dikecam oleh kelompok penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Jepang sendiri sejauh ini adalah satu-satunya negara yang pernah dibom nuklir.
Akan tetapi, Abe disebut tak menyerah dengan penolakan awal yang ada. Ia bersama politikus serta akademisi yang sepakat, diyakini tak akan melepaskan begitu saja usulan senjata nuklir.
“Saya pikir ada semacam cawan suci di sini. Saya pikir dia (Shinzo Abe) ingin mencoba menggerakkan opini publik, yang mana secara terbuka cukup keras kepala (menentang nuklir),” kata Richard McGregor, peneliti lembaga wadah-pemikir Lowy Institute kepada BBC.
Baca Juga: Bicara ke Parlemen Jepang, Zelensky Minta Negara-Negara Asia Ikut Beri Sanksi Rusia
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.