LVIV, KOMPAS.TV — Otoritas Ukraina menuding pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan serangan baru di daerah pemukiman di bagian timur dan tengah negara itu.
Akibat serangan itu menewaskan dua orang termasuk anak usia 7 tahun di kota Chuhuiv sebelah timur Kharkiv, Ukraina Timur, Selasa malam (8/3/2022).
Seperti dilansir Associated Press, di kota Malyn yang berada di wilayah Zhytomyr sebelah barat ibukota Kiev, Ukraina menuding serangan Rusia menewaskan setidaknya lima orang, termasuk dua anak-anak.
Artileri Rusia dilaporkan menggempur pinggiran Kiev, memaksa warga sipil untuk bersembunyi di tempat penampungan.
"Sementara air, makanan dan pasokan listrik telah terputus," kata Yaroslav Moskalenko, seorang pejabat yang mengoordinasikan upaya kemanusiaan di wilayah Kiev.
Moskalenko menuding gempuran itu membuat tidak mungkin untuk mengevakuasi mayat lima orang yang tewas ketika kendaraan mereka ditembaki di Borodianka dekat Kiev serta jenazah 12 pasien rumah sakit jiwa di sana.
Moskalenko juga mengatakan, 200 pasien rumah sakti jiwa lainnya terjebak di sana tanpa makanan dan obat-obatan.
Baca Juga: Rusia Kembali Umumkan Gencatan Senjata Rabu, Buka Koridor Evakuasi Warga Sipil dari 5 Kota Ukraina
Warga Belarusia yang tinggal di Ukraina dilaporkan membentuk unit militer dan bersiap untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
Jan Derbeiko, 26 tahun, mengatakan dia tinggal di Kiev sejak November 2020 usai dipaksa meninggalkan Belarus karena berpartisipasi dalam protes terhadap Presiden Alexander Lukashenko.
“Saya punya pekerjaan dan saya punya rencana untuk masa depan, tetapi perang terjadi di sini,” kata Derbeiko.
“Pada saat itu, saya memutuskan untuk tinggal di sini. Saya sudah kehilangan tanah air saya dan sekarang rumah baru saya sedang dihancurkan.”
Derbeiko mendesak semua warga Belarusia yang masih memiliki hati nurani dan kehormatan untuk memberikan dukungan maksimal kepada Ukraina.
Dia mengatakan skuadron Belarusia tumbuh setiap hari, dan dia bersiap mengambil posisi menanti tentara Rusia menyerang Kiev.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.