TOKYO, KOMPAS.TV - Pemimpin negara-negara aliansi Quad yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), India, Australia dan Jepang, pada Kamis (3/3/2022) kemarin menyepakati apa yang terjadi di Ukraina tidak boleh dibiarkan muncul di Indo-Pasifik.
Pertemuan virtual pengelompokan empat negara itu diadakan pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri namun diklaim oleh China, yang saat ini dipantau meningkatkan tingkat kewaspadaannya.
Aliansi Quad khawatir China mengambil keuntungan dari Barat yang saat ini tersita dengan konflik Rusia - Ukraina.
“Kami sepakat perubahan sepihak pada status quo dengan kekuatan seperti ini tidak boleh diizinkan di kawasan Indo-Pasifik,” kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (4/3).
"Kami juga sepakat perkembangan ini membuatnya semakin penting untuk bekerja mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Kishida kepada wartawan setelah pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Gedung Putih mengatakan para pemimpin Quad bertemu guna menegaskan kembali komitmen mereka untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
"Di mana kedaulatan dan integritas teritorial semua negara dihormati dan negara-negara bebas dari paksaan militer, ekonomi, dan politik," bunyi pernyataan bersama itu.
Mereka juga menegaskan kembali dedikasi mereka pada Quad sebagai mekanisme untuk mempromosikan stabilitas dan kemakmuran regional.
Pernyataan itu tidak menyebutkan secara spesifik tentang Taiwan, tetapi mengatakan para pemimpin membahas konflik dan krisis kemanusiaan di Ukraina.
Baca Juga: KTT Quad di Amerika Serikat Hasilkan Desakan Agar Indo-Pasifik Tetap Bebas dan Terbuka
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.