SIHANOUKVILLE, KOMPAS.TV - Seorang pria China diculik dan darahnya dikuras oleh sebuah geng kejahatan di Kamboja setelah tergiur tawaran kerja palsu.
Pria China bernama Li itu berhasil melarikan diri pada awal bulan ini di Sihanoukville, setelah sempat disekap dan darahnya dikuras.
Li dikabarkan berhasi melarikan diri setelah mendapatkan bantuan dari salah satu anggota kelompok geng kejahatan tersebut.
Dikutip dari South China Morning Post, geng kejahatan yang telah menculiknya menjalankan sebuah operasi penipuan online menggunakan perusahaan palsu.
Baca Juga: Belanda Minta Maaf atas Kekejaman Saat Perang Kemerdekaan, Indonesia Nyatakan Akan Pelajari Dokumen
Berdasarkan laporan dari surat kabar Kamboja berbahasa China, Asia Pacific Times, Li, 31 tahun berasal dari Jiangsu Timur, China.
Saat ditahan sejak Agustus lalu, sekitar 800ml darahnya dikuras dan diambil setiap bulan.
Menurut surat kabar tersebut, darah Li kemudian dijual ke seorang pembeli secara pribadi melalui online.
Imbas dari perlakuan tersebut, lengan Li kini dipenuhi luka dan tanda dari jarum suntik.
Banyaknya darah yang dikuras dari Li membuat pengambilan darah terakhir mengharuskan perawat mengambilnya dari kepala.
Pasalnya pembuluh darah di lengannya gagal menghasilkan darah yang cukup.
Panduan dari pengambilan darah yang aman dan direkomendasikan adalah tidak mengambil lebih dari 500ml per donasi.
Meski cairan bisa mengganti darah yang hilang dalam waktu hingga 48 jam, tetapi diperlukan waktu berbulan-bulan bagi sel darah merah untuk mengisi kembali dirinya sendiri.
Palang Merah Amerika merekomendasikan masyarakat untuk tak mendonasikan darah lebih sering dari setiap 56 hari sekali.
Namun, jika sel darah merah diambil, jumlah sumbangan yang dapat diberikan dengan aman turun menjadi sekitar tiga kali setahun.
Baca Juga: Peringatan PM Inggris Boris Johnson, Serangan Rusia ke Ukraina Akan Berdampak ke Dunia
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.