Saat ini dipercaya bahwa pasukan khusus Inggris itu ditempatkan secara strategis di Ukraina, bertindak sebagai penasihat militer bersama rekan mereka dari Amerika Serikat (AS).
“Intelijen Inggris mengawasi perkembangan di seluruh Ukraina, khususnya di Krimea yang diduduki oleh pasukan Rusia,” ujar salah satu sumber keamanan.
“Manuver lainnya mungkin merupakan tipu muslihat untuk membelok dari Krimea dan Putin mungkin ingin memperluasnya ke arah Donbas yang diperebutkan,” ujarnya.
Namun, Departemen Luar Negeri Inggris menolak berkomentar terkait keberadaan pasukan SAS di Ukraina.
“Kami tak ingin berkomentar terkait pasukan khusus,” bunyi pernyataan mereka.
Meski banyak yang tak yakin serangan berskala penuh akan dilakukan Rusia, Hugo Crosthwaite, pemimpin analisis Eurasia di Firma Keamanan Intelijen Dragonfly, tak sependapat dengan itu.
Baca Juga: Ditabrak Mobil saat Siaran Langsung, Reporter Ini Tetap Beri Laporan Berita
Crosthwaite menegaskan Rusia akan melakukannya adalah agar tak terjadinya konsensi NATO terhadap keanggotaan NATO dan Donbas.
“Invasi Rusia di Ukraina sangat mungkin menjadi skenario yang akan terjadi pada beberapa pekan ke depan,” tuturnya.
“Ada beberapa perkembangan militer dan diplomatik yang menunjukkan risiko konflik antarnegara bagian yang parah., termasuk pasukan Rusia yang dikerahkan ke Belarusia dan upaya lebih lanjut oleh Kremlin untuk membuat dalih melakukan serangan,” kata dia.
Ia pun menegaskan usaha bersama yang dilakukan AS, Uni Eropa dan NATO untuk menghalangi Rusia pada beberapa bulan terakhir telah gagal.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.