Kluge pun mengkhawatirkan penyebaran Covid-19 ke Balkan dan Eropa Timur.
Dua kawasan ini umumnya berbekal tingkat vaksinasi lebih rendah dibanding tetangganya di Eropa Barat.
Kluge bahkan menyebut bahwa Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), lembaga riset kesehatan global asal Washington, memprediksi 50% populasi Balkan bisa terinfeksi Omicron dalam enam atau delapan pekan ke depan.
Direktur WHO Eropa ini menyebut vaksinasi masih menjadi perlindungan efektif dari gejala serius akibat Covid-19, termasuk Omicorn.
Namun, skala transmisi yang terlalu besar membuat tingkat rawat inap turut meningkat, termasuk di negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.
Kluge meminta negara-negara maju untuk tidak menyuntikkan vaksin booster secara bebas.
Menurutnya, dosis booster sedianya diperuntukkan kelompok rentan seperti lansia dan pekerja kesehatan.
Ia meminta vaksin didistribusikan secara merata.
Transmisi cepat Omicron membuatnya khawatir dampak pandemi di negara dengan tingkat vaksinasi rendah.
“Kita belum melihat dampaknya (varian Omicron) di negara-negara dengan tingkat vaksinasi lebih yang mana orang yang tidak divaksin akan mengembangkan gejala lebih serius,” kata Kluge.
Baca Juga: Polisi Spanyol Gerebek Pesta Seks di Malam Tahun Baru ketika Varian Omicron Sapu Eropa
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.