Tetapi Iran merupakan negara di Timur Tengah yang paling terdampak Covid-19, dengan lebih dari 6,1 juta kasus, dan lebih dari 131.000 kematian.
Angka kematian harian di Iran menurun menjadi dua digit, setelah angka tertinggi, 709 kematian, pada akhir Agustus lalu.
Pada Minggu (19/12/2021), Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan telah terjadi 50 kematian dan 1.968 kasus baru Covid-19.
Namun dengan terdeteksinya varian Omicron di negara tersebut, pejabat kesehatan juga memperingatkan konsekuensi berat bagi Iran jika protokol kesehatan tak dipatuhi.
Komite ilmiah gugus tugas anti-virus Corona nasional menyerukan agar tempat-tempat pertemuan tertutup seperti sekolah, konser dan restoran, segera ditutup.
Baca Juga: Ahli Kesehatan AS Sebut Omicron akan Menyebar dengan Cepat saat Natal
Hal itu setidaknya dilakukan selama empat pekan untuk mencegah penyebaran cepat varian Omicron.
Namun penutupan yang meluas seperti itu tampaknya sangat tak mungkin terjadi karena Iran jarang menggunakannya bahkan pada saat-saat terburuk.
Iran pada awal bulan ini mulai secara bertahap menerapkan rencana protokol pintar yang memungkinkan hampir semua kegiatan untuk warga negara yang sudah divaksinasi.
Namun, hal itu dibatasi untuk individu yang tak divaksinasi, misalnya dalam perjalanan.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.