Kompas TV internasional kompas dunia

Korut Tembak Rudal Balistik Jarak Jauh, Mampu Hantam Sasaran hingga 1.500 Km

Kompas.tv - 13 September 2021, 10:02 WIB
korut-tembak-rudal-balistik-jarak-jauh-mampu-hantam-sasaran-hingga-1-500-km
Peluru kendali balistik jarak jauh Korea Utara yang baru saja diuji coba, mampu menghantam sasaran di jarak 1.500km, seperti laporan KCNA, Senin 13 September 2021 (Sumber: BBC/KCNA)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa Korea Utara, memuat foto-foto rudal jelajah jarak jauh baru yang terbang dan ditembakkan dari peluncur darat.

Rudal itu adalah senjata strategis yang telah dikembangkan selama dua tahun terakhir dan elemen kunci dari rencana lima tahun yang digariskan pada Januari untuk memajukan ilmu pertahanan dan persenjataan, kata KCNA.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut, dengan KCNA mengatakan bahwa Pak Jong Chon, anggota politbiro kuat Partai Buruh dan sekretaris komite pusatnya, mengawasinya.

Korea Utara yang tertutup telah lama menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan melancarakan "kebijakan bermusuhan" terhadap Pyongyang.

Pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal balistik Korea Utara dengan imbalan keringanan sanksi AS mandek sejak 2019.

Baca Juga: Tertipu Hidup 'Surga di Bumi' Selama Puluhan Tahun, Warga Jepang Gugat Pemerintah Korea Utara

Sebuah foto peluncuran rudal Korea Utara dipajang di Pos Pengamatan Unifikasi di Paju, dekat perbatasan dengan Korea Utara, Korea Selatan, Rabu, 24 Maret 2021. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)

Pelaksanaan uji coba itu dilakukan hanya sehari sebelum kepala negosiator nuklir dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang bertemu di Tokyo untuk mencari cara memecahkan kebuntuan dengan Korea Utara.

Menteri luar negeri China, Wang Yi, juga dijadwalkan mengunjungi Seoul pada Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan rekannya, Chung Eui-yong.

Pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat mengatakan pihaknya terbuka untuk diplomasi agar bisa mencapai denuklirisasi Korea Utara, tetapi tidak menunjukkan kesediaan untuk melonggarkan sanksi.

Pekan lalu, Korea Utara menggelar parade militer pertamanya sejak Joe Biden menjadi presiden AS, dengan pemimpin Kim Jong Un memimpin sebuah acara di mana pajangan persenjataan negaranya ditampilkan lebih sedikit dari pameran sebelumnya.

Tidak ada rudal balistik, yang lebih cepat dan lebih sulit untuk dicegat daripada rudal jelajah dalam parade tersebut, namun Kementerian pertahanan Korea Selatan menolak mengomentari berita itu.

Sung Kim, utusan AS untuk Korea Utara, mengatakan pada bulan Agustus di Seoul dia siap untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara “di mana saja, kapan saja.” Pengaktifan kembali hotline antar-Korea pada bulan Juli meningkatkan harapan untuk memulai kembali negosiasi, tetapi Korea Utara berhenti menjawab panggilan ketika latihan militer tahunan Korea Selatan-AS dimulai bulan lalu, yang telah diperingatkan oleh Pyongyang dapat memicu krisis keamanan.




Sumber : Kompas TV/Straits Times/KCNA/Bloomberg




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x