KABUL, KOMPAS.TV - Saat Taliban memasuki Kabul, presiden negara itu, Ashraf Ghani, melarikan diri tanpa sepatah kata pun. Baru beberapa hari kemudian Ashraf Ghani diketahui keberadaannya setelah Uni Emirat Arab mengumumkan mereka menampung Ashraf Ghani atas dasar kemanusiaan.
Di tengah kekosongan sosok pemimpin dari pihak yang berkonflik, mantan presiden Hamid Karzai melangkah dari bayang-bayang dan tampil ke hadapan publik serta Taliban, berpegang pada buku pedoman lamanya tentang pembuatan kesepakatan ala suku tradisional Afghanistan.
Mantan presiden berusia 63 tahun itu pernah menjadi wajah Afghanistan yang baru setelah serangan 11 September 2001.
Saat itu Karzai tampil tanpa diperhitungkan sebelumnya dan mendapat pujian sebagai kekuatan modernisasi dengan ikatan kesukuan kuat, dengan pengharapan dapat membawa perubahan bagi Afghanistan.
Sebagai penutur bahasa Inggris yang fasih, tetua suku senior dan berasal dari keluarga Pashtun terkemuka, ia tampaknya memiliki pengaruh yang terjamin.
Namun Karzai akhirnya tidak disukai di Washington dan masuk ke belantara politik setelah mantan menteri keuangannya Ashraf Ghani mengambil kendali usai pemilu tahun 2014.
Maju cepat ke Agustus 2021: dengan kelompok garis keras Taliban kembali memegang kendali, dan dengan Ghani di Uni Emirat Arab setelah kabur, Karzai kembali terlihat di muka publik dalam perannya yang akrab. Sosoknya bolak-balik di antara pertemuan, selalu mencari sekutu dan persamaan pandangan dalam apa yang kemungkinan akan menjadi jendela kecil untuk menuntaskan beberapa kesepakatan dengan musuh lamanya, Taliban.
Ketika Taliban memasuki Kabul pada hari Minggu (15/8/2021), Karzai muncul dalam sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial, dengan putri-putrinya yang masih kecil berada di sisinya, meminta mereka untuk membantu menyelamatkan Afghanistan bersama.
"Saya ingin memberi tahu penduduk Kabul bahwa keluarga saya, saya sendiri, putri-putri saya, semuanya ada di sini," katanya.
"Saya berharap masalah negara diselesaikan melalui musyawarah dan negosiasi," kata Karzai dengan nada pragmatis seperti dia dikenal pada tahun-tahun dia berkuasa.
"Saya juga meminta semua pasukan keamanan dan pasukan Taliban, di mana pun mereka berada, untuk melindungi kehidupan dan hak milik rakyat serta fokus pada keamanan rakyat."
Baca Juga: Taliban Temui Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul
Kemudian pada hari Rabu (18/08/2021), Karzai menerima kunjungan delegasi Taliban di kediaman pribadinya di Kabul. Delegasi itu dipimpin Anas Haqqani, tokoh faksi Taliban terkenal Haqqani Network, yang menjadi dalang banyak serangan bom bunuh diri dan serangan brutal di Kabul ketika dia masih menjadi presiden.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.