Namun, pejabat administrasi AS dengan cepat menilai bahwa jumlah personel itu tak akan mencukupi.
Kontingen tambahan marinir AS pun tiba di Kabul sebagai bagian dari 3.000 pasukan yang dimaksudkan untuk mengamankan evakuasi udara para personel Kedutaan Besar AS dan sekutu Afghanistan.
Juru bicara Komando Sentral AS, Kapten Angkatan Laut William Urban, menyatakan, setelah pengerahan pasukan pendahuluan marinir yang tiba pada Jumat (13/8/2021), lebih banyak personel dikerahkan untuk mengamankan bandara internasional Kabul.
Namun, ia menolak merinci jumlah personel secara spesifik.
Menurut Pentagon, sebagian besar dari 3.000 pasukan yang terdiri dari dua batalion Marinir dan satu batalion Angkatan Darat, dikerahkan pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Kotanya Direbut Taliban, Warga Herat dan Kandahar Kecewa Sikap Pemerintah Afghanistan
Sejumlah pejabat menegaskan, misi pasukan AS yang baru datang terbatas pada membantu evakuasi udara personel kedutaan dan sekutu Afghanistan mereka.
Misi ini diharapkan akan selesai hingga akhir bulan.
Namun, pasukan AS bisa berada lebih lama di Afghanistan jika kedutaan AS di Afghanistan terancam oleh pendudukan Taliban di Kabul nanti.
Seiring situasi yang memburuk dengan cepat di Afghanistan, Biden, yang menghabiskan akhir pekan di Kamp David, dan Wakil Presiden Kamala Harris mengadakan konferensi video pada Sabtu pagi (14/8/2021) bersama para pejabat keamanan nasional AS.
Mereka mendiskusikan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah warga sipil AS di Afghanistan, evakuasi warga Afghanistan yang bekerja dengan pemerintah AS, dan perubahan cepat di medan pertempuran Afghanistan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.