Dari jumlah itu, 61 kasus menyebar secara lokal dan 29 kasus lainnya dilaporkan berasal dari mereka yang baru kembali dari luar negeri.
Baca Juga: Sebut Ada Staf Lab Wuhan yang Sakit Mirip Covid-19 Sebelum Wabah, AS Tuduh China Kurang Transparan
Sebagian besar kasus terjadi di provinsi Jiangsu. Wabah bermula di bandara Nanjing, ibu kota provinsi, dan telah menyebar ke bagian lain di provinsi.
Pihak berwenang melaporkan 45 kasus baru, 5 di Nanjing dan 40 lainnya di kota Yangzhou. Yangzhou terletak sekitar 105 kilometer dari Nanjing, dan tes putaran kedua tengah digelar di kota itu.
Sejumlah kecil kasus juga ditemukan di 5 provinsi lain dan kota Beijing dan Shanghai.
Di kota terbesar China di Shanghai, seorang sopir yang bekerja di salah satu dari 2 bandara utama di kota itu, terbukti positif. Sementara, Beijing melaporkan total 5 kasus.
Wabah Nanjing, yang berdasarkan pelacakan merupakan varian Delta, merupakan sumber kasus di sebagian besar wilayah lain. Sementara, wabah varian Delta di 2 tempat lain berkaitan dengan negara tetangga Myanmar, yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Diplomat AS di China Telah Peringatkan Bahaya Virus Corona di Lab Wuhan Sejak 2017, tapi Diabaikan
Wabah di Zhengzhou, kota yang dilanda banjir yang menewaskan sekitar 300 orang pada bulan lalu, dimulai dengan kembalinya warga dari Myanmar melalui udara.
Wabah ketiga ini bocor ke provinsi Yunan melalui perbatasannya dengan Myanmar.
Para ilmuwan pemerintah menyatakan, vaksin China kurang efektif melawan varian baru Covid-19, kendati tetap memberikan perlindungan.
Pemerintah hanya memberikan vaksin China bagi warganya. Sejauh ini, pihak berwenang mencatat telah memberikan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.