JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya percepatan vaksinasi di Indonesia terpaksa harus melewati serangkaian hambatan karena stok vaksin Covid-19 yang siap pakai hampir habis digunakan.
Hambatan ini membuat Indonesia tidak bisa memenuhi target satu juta suntikan per hari dalam seminggu terakhir, seperti dilansir Straits Times, Sabtu, (24/07/2021)
Meskipun Indonesia menerima lebih banyak pasokan vaksin CoronaVac dalam pengiriman beruntun baru-baru ini, pengiriman tersebut adalah dosis tidak aktif yang membutuhkan satu setengah bulan untuk diproses sebelum dapat didistribusikan, seperti dikatakan seorang pejabat pemerintah yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada The Straits Times.
Vaksin yang tidak aktif terdiri dari partikel virus yang dikultur dalam laboratorium dan kemudian dibunuh untuk mengekang kapasitas mereka memproduksi penyakit.
Bahan baku vaksin Covid-19 berbeda dengan mayoritas stok yang ada dan digunakan di Indonesia saat ini yang sebagian besar terdiri dari vial atau dosis siap pakai.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Baru 43 Persen, Stok Vaksin di Kota Malang Habis
Saat ini ada sekitar 15 juta dosis yang tersisa, menurut laporan Straits Times, tetapi banyak di antaranya akan diprioritaskan untuk suntikan kedua pada bulan Agustus, tambah pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.
Indonesia, yang paling parah dilanda Covid-19 di Asia saat ini, sebagian besar bergantung pada CoronaVac buatan Sinovac untuk upaya vaksinasi nasionalnya yang dimulai pada pertengahan Januari lalu.
Indonesia sejauh ini berhasil menyuntikkan satu juta dosis vaksin Covid-19 sehari selama setidaknya tujuh hari di bulan Juli dan satu hari di akhir Juni.
Tetapi angka tersebut turun ke tingkat di bawah satu juta dosis per hari selama tujuh hari terakhir, menurut data pemerintah. Hanya sekitar 700.000 dosis yang diberikan pada hari Sabtu (24/07/2021).
Baca Juga: Kapolda Fadil Imran: Target Agustus 2021 Seluruh Warga DKI Sudah Dapat Vaksin Covid-19
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.