COVAX juga telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan pasokan vaksin jangka pendek dan jangka panjang, antara lain dengan pembentukan COVAX Manufacturing Taskforce.
Kedua, semakin besarnya jumlah dose-sharing atau berbagi vaksin dari negara yang memiliki kelebihan vaksin akan meningkatkan jumlah pasokan global yang dapat digunakan oleh negara peserta AMC.
Menurut Fasilitas COVAX, hingga 12 Juli 2021, terdapat lebih dari 530 juta dose-sharing yang siap didistribusikan ke sejumlah negara yang membutuhkan.
Baca Juga: WHO Murka, Negara Kaya Harusnya Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin, Bukan Suntik Dosis Ketiga
Fasilitas COVAX Facility menyiapkan mekanisme, termasuk pendanaan, untuk mempersiapkan kapasitas negara AMC dalam menerima vaksin dan menjalankan program vaksinasi nasional di negaranya.
COVAX juga menyiapkan berbagai dukungan untuk memastikan kapasitas penerimaan vaksin dan pelaksanaan program vaksinasi nasional.
Dalam diskusi dibahas pula fenomena varian baru COVID-19 dan efikasi vaksin yang ada saat ini dalam menghadapi varian-varian baru khususnya varian Delta.
Perwakilan WHO menjelaskan hingga saat ini WHO terus mengamati munculnya varian baru dan menyampaikan vaksin setidaknya dapat mengurangi tingkat keparahan infeksi sehingga mengurangi tingkat perawatan di rumah sakit dan kematian akibat varian baru itu.
WHO akan terus memantau tingkat efektifitas vaksin dan memerlukan lebih banyak data dari banyak negara.
Fasilitas COVAX adalah mekanisme multilateral yang berupaya menjamin akses yang merata terhadap vaksin Covid-19 bagi semua negara.
Hingga saat ini, Indonesia telah menerima 11.228.460 dosis melalui COVAX, yang terdiri dari vaksin AstraZeneca dan Moderna. Jumlah ini masih akan terus bertambah di masa mendatang.
Pertemuan COVAX AMC EG selanjutnya akan diselenggarakan pada 12 Oktober 2021.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.