PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV – Kepolisian Haiti mengumumkan telah menangkap seseorang yang diduga mendalangi pembunuhan Presiden Jovenel Moïse. Tersangka merupakan warga Haiti yang pernah bermukim di Florida, Amerika Serikat (AS).
Melansir Associated Press pada Senin (12/7/2021), polisi menuduh Christian Emmanuel Sanon bekerja sama dengan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Moïse.
Kepala kepolisian Haiti, Leon Charles mengatakan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah Sanon di Haiti. Barang-barang itu antara lain sebuah topi berlogo penegak hukum narkoba AS (DEA), 20 kotak peluru, bagian-bagian senjata api, 4 plat nomer mobil dari Republik Dominika, 2 mobil dan sejumlah surat.
Baca Juga: Hakim Ungkapkan Presiden Haiti Sempat Disiksa dan Ditembak Belasan Kali Sebelum Dibunuh
Sanon berhubungan dengan sebuah perusahaan penyedia jasa keamanan alias sekuriti bagi para politisi, dan merekrut para tersangka pembunuhan Moise. Sanon terbang ke Haiti menggunakan sebuah pesawat jet pribadi ditemani beberapa tersangka.
Misi semula para tersangka adalah melindungi Sanon. Namun mereka kemudian menerima perintah baru untuk menangkap sang presiden.
“Operasinya bermula dari sana,” kata Charles.
Baca Juga: Haiti Minta Perlindungan Internasional, Ini Fakta Sejarah Mengerikan Haiti yang Terulang Lagi
“Sebanyak 22 tersangka tambahan bergabung dengan kelompok ini. Tapi situasinya kemudian berubah,” kata Charles seperti dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Charles menerangkan, 26 warga Kolombia terlibat dalam pembunuhan presiden Moise. Sebanyak 18 orang di antaranya telah ditangkap, bersama 3 warga Haiti. Menurut Charles, 5 tersangka lain masih buron, dan sedikitnya 3 tersangka tewas terbunuh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.