Kompas TV internasional kompas dunia

Dewan Keamanan PBB Kecam Keras Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 15:24 WIB
dewan-keamanan-pbb-kecam-keras-pembunuhan-presiden-haiti
Anggota Tentara Nasional Republik Dominika menjaga perbatasan bersama antara Republik Dominika dan Haiti, setelah ditutup ketika Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di rumah pribadinya di Port-au-Prince, di Dajabon, Republik Dominika (07/07/2021). (Sumber: ANTARA FOTO/REUTERS/Ricardo Roja/aww.)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan PBB hari Rabu, (07/07/2021) mengecam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise dan meminta semua pihak untuk "tetap tenang, menahan diri dan menghindari tindakan apa pun yang dapat berkontribusi pada ketidakstabilan lebih lanjut."

Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Antar, Dewan PBB yang beranggotakan 15 negara itu "membuat seruan tegas kepada semua pemangku kepentingan politik di Haiti untuk menahan diri dari segala tindakan kekerasan dan hasutan apa pun untuk melakukan kekerasan."

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa DK PBB menyerukan agar para pelaku pembunuhan presiden Haiti segera diadili.

DK PBB akan memperoleh informasi lebih detail tentang pembunuhan Presiden Moise dalam pertemuan tertutup pada Kamis.

Baca Juga: Pembunuhan Presiden Haiti Diduga Dilakukan Tentara Bayaran yang Menyamar Agen DEA

Presiden Haiti Jovenel Moïse yang tewas terbunuh dalam serangan sekelompok orang bersenjata di kediamannya di pinggiran Port-au-Prince, Rabu (7/7/2021) dinihari. Foto diambil pada 7 Februari 2020. (Sumber: AP Photo/Dieu Nalio Chery, File)

Sementara itu, pasukan keamanan Haiti memerangi sekelompok pria bersenjata yang membunuh Presiden Jovenel Moise di rumahnya semalam dan sejauh ini telah membunuh empat "tentara bayaran", kata kepala kepolisian Haiti Leon Charles pada Rabu malam.

"Polisi masih dalam pertempuran dengan para penyerang," kata Charles dalam suatu pengarahan yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan bahwa dua orang penyerang telah ditahan. "Mereka akan dibunuh atau ditangkap," ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x