BOGOTA, KOMPAS.TV - Helikopter yang membawa Presiden Kolombia, Ivan Duque ditembak saat terbang di dekat perbatasan dengan Venezuela.
Untungnya para penumpang, termasuk sang presiden tetap selamat dalam insiden tersebut.
Presiden Ivan Duque tengah terbang menuju Cucuta, Provinsi Norte de Santande, bersama menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan gubernur provinsi, Jumat (25/6/2021).
Duque pun mengecam keras tindakan yang menurutnya sebagai serangan yang penuh kepengecutan itu.
Baca Juga: Vonis 22,5 Tahun Penjara bagi Derek Chauvin yang Didakwa Membunuh George Floyd
Ia pun menegaskan tak takut dengan aksi kekerasan dan terorisme.
“Negara kami kuat, dan Kolombia sangat kuat untuk berkonfrontasi dengan ancaman seperti ini,” ujar Duque dalam sebuah video di Twitter seperti dikutip dari BBC.
Ia pun menambahkan pihak keamanan sudah diperintahkan untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seperti dilaporkan surat kabar Semana, penduduk setempat mendengar suara berisik seperti sesuatu menghantam mesin, ketika helikopter akan mendarat.
Baca Juga: Cerita Raja Bhutan Blusukan Mendaki Gunung Lewati Hutan untuk Mengecek Penerapan Protokol Covid-19
Meski belum ada yang mengaku bertanggung jawan, milisi sayap kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN), beroperasi di wilayah Catatumbo, yang terbentang di perbatasa Kolombia dan Venezuela.
Milisi yang dibentuk pada 1964 dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kolombia, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
ELN sendiri pada awal bulan ini menepis terlibat dalam bom mobil di pangkalan militer di Cucuta.
Penyerangan bom mobil tersebut membuat 36 orang terluka, termasuk dua penasihat militer AS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.