“Mereka adalah anak-anak bintang poster di sebuah negara, yang sedang menghadapi perang, tetapi mengabaikan perang,” ujar Juan Martín Pérez, direktur Jaringan untuk Hak Anak di Meksiko, dikutip dari Associated Press.
Anak-anak itu tidak benar-benar disiapkan menjadi prajurit penjaga desa. Mereka hanya tampil membawa senapan untuk mengusik pemerintah agar ikut membantu warga.
Cara kontroversial ini manjur dan memicu perbincangan di masyarakat.
Usai sebuah parade anak-anak yang membawa senjata ramai jadi perbincangan di Meksiko, pemerintah memberi beasiswa bagi anak-anak yatim serta rumah bagi janda-janda korban kekerasan geng.
Meski begitu, kekerasan terus berlanjut dan pemerintah pusat belum menambah pengamanan di wilaya itu.
Baca Juga: Ingin Menyerahkan Diri dengan Penuh Gaya, Buronan Ini Menyewa Helikopter ke Markas Polisi
Warga Ayahualtempa pun terus meminta anak-anak desa berparade menenteng senapan.
Pada sebuah parade, sejumlah anak bahkan terlihat menembakkan senjata mereka ke udara dan menyanyikan slogan perlawanan pada geng narkoba bernama Los Ardillos.
Di sisi lain, sebagian pihak mengkritik warga Ayahualtempa karena mempersenjatai anak-anak mereka.
“Kita membiasakan diri melihat anak-anak ini tidak makan, buta huruf, dan bekerja sebagai petani. Kita terbiasa melihat penduduk ‘Indian’ sekarat, tapi bisa berkata, ‘Berani-beraninya mereka mempersenjatai anak-anak‘,” kata Abel Barrera, aktivis hak asasi manusia setempat membela warga Ayahualtempa.
Menurut Barrera, warga setempat terus melakukan parade bersenjata itu karena cara ini efektif menarik perhatian.
Namun, pemerintah terus mengabaikan masalah kekerasan geng narkoba ini dan tak kunjung membantu warga di wilayah itu.
Luis Morales adalah salah seorang warga Ayahualtempa yang membolehkan anaknya menenteng senjata dan ikut dalam parade tersebut.
Baca Juga: Danrem Tadulako Sebut Ali Kalora Ingin Menyerahkan Diri tapi Dihalangi Kelompok Qatar
Ia mengaku sedih harus melatih anaknya menggunakan senjata. Kini, anaknya yang bernama Luis Gustavo (15) selalu membawa pistol.
Tak cuma itu, tiap 16 hari Luis Gustavo juga ikut bergantian menjaga gerbang masuk kota mereka.
Meski begitu, Luis Morales berharap anaknya itu suatu hari dapat kembali bersekolah saat Ayahualtempa kembali aman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.