Dr. Pandey mengatakan rumah sakit telah mendirikan 11 bangsal dengan total 200 tempat tidur untuk merawat pasien jamur hitam.
"Bangsal yang baru dibuka untuk merawat pasien yang menderita mukormikosis penuh dengan cepat," katanya.
Dr. Pandey memperkirakan setidaknya ada 400 pasien yang terinfeksi jamur hitam di wilayah Indore.
“Infeksi jamur hitam sekarang menjadi lebih menantang daripada Covid-19. Jika pasien tidak dirawat tepat waktu dan tepat, angka kematian bisa naik hingga 94 persen. Biaya pengobatan mahal, dan pasokan obat-obatannya terbatas," imbuh Dr. Pandey.
Baca Juga: Ahli Penyakit Dalam: Infeksi Jamur Hitam Penyakit Langka namun Sangat Mematikan
Berdasarkan penjelasan Dr. Pandey, amfoterisin B, suntikan intravena antijamur, harus diberikan setiap hari selama delapan minggu kepada pasien yang terjangkit jamur hitam.
Ada dua bentuk obat yang tersedia, yakni amfoterisin B deoxycholate standar dan amfoterisin liposomal.
Sebuah studi terpisah oleh empat dokter India telah mengamati lebih dari 100 kasus pasien Covid-19 yang juga terjangkit jamur hitam. Sebanyak 83 di antaranya menderita diabetes.
Studi lain terhadap 45 pasien jamur hitam di dua rumah sakit Mumbai menemukan bahwa semuanya adalah penderita diabetes atau didiagnosis diabetes saat masuk rumah sakit.
Mereka semua memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi. "Tidak ada pasien mukormikosis yang gula darahnya normal," kata Dr Akshay Nayar, seorang ahli bedah mata yang telah merawat sejumlah pasien, kepada BBC International.
Baca Juga: 50 Kasus Jamur Hitam Mucormycosis Dialami Pasien Covid-19 di India Tengah, Bisa Mematikan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.