BAGHDAD, KOMPAS.TV - Kebakaran melanda rumah sakit Covid-19 di Baghdad, Irak dan menewaskan setidaknya 27 orang.
Insiden itu terjadi di Rumah Sakit Ibn Khatib, Minggu (25/4/2021).
Api melahap ruang perawatan intensif (ICU) dan kemudian menyebar, sehingga menyebabkan 46 orang lainnya cedera.
Kejadian ini membuat Irak mengumumkan tiga hari berkabung nasional
Baca Juga: Kapal Tanker Minyak Iran Diserang Drone di Laut Suriah, Tiga Orang Tewas
Seperti dikutip dari Al-Jazeera, sumber rumah sakit mengungkapkan tragedi itu terjadi setelah tangki oksigen di ICU meledak.
Menurut pejabat pertahanan sipil api menyebar dengan cepat.
Apalagi, rumah sakit tersebut tak memiliki sistem perlindungan api dan langit-langit palsu memungkinkan api menyebar ke produk yang mudah terbakar.
Baca Juga: RS di India Penuh dan Mulai Kekurangan Oksigen, Pasien Covid-19 Terlantar
Kepala Unit Pertahanan Sipil Irak, Mayor Jenderal Kadhim Bohanm mengatakan kepada INA, 90 dari total 120 pasien dan kerabatnya berhasil diselamatkan.
“Mayoritas korban tewas dikarenakan mereka harus dipindahkan dan melepaskan ventilator, sementara yang lainnya sesak napas karena asap,” begitu pernyataan dari Pertahanan Sipil.
Kejadian ini jelas menjadi pukulan bagi usaha Irak untuk melawan wabah virus Corona yang sedang menyerang negara yang kerap bergejolak tersebut.
Baca Juga: Tularkan Covid-19 ke 22 Orang dengan Sengaja, Pria di Spanyol Ditangkap Polisi
Sistem kesehatan Irak memang menjadi penyebab utama tingginya penyebaran Covid-19.
Sistem tersebut telah dirusak oleh sanksi berkepanjangan, perang dan telah terlupakan.
Kementerian Kesehatan pada Sabtu (24/4/2021) mengungkapkan angka kasus positif Covid-19 di Irak mencapai 102.528, termasuk 15.217 kematian.
Baca Juga: Wow, Covid-19 Sudah Sampai Gunung Everest Setelah Seorang Pendaki Dinyatakan Positif
Kasus ini pun menimbulkan kemarahan publik dan membuat Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhemi meminta diinvestigasi.
Ia meminta semua pihak yang bertanggung jawab diperiksa dan tak dilepaskan hingga pihak yang salah dibawa ke hadapan hukum.
Al-Kadhemi pun mengumumkan negaranya tiga hari berkabung nasional atas peristiwa ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.