“Rencananya sederhana. Kami mendapatkan dua senjata api,” tulis pelaku dalam unggahan di media sosialnya, dikutip dari Yahoo News.
Shawn Ahsan, seorang teman keluarga asal Bangladesh itu mengaku syok mendengar kabar itu.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Tidur Tak Teratur Dapat Perburuk Mood dan Sebabkan Depresi
“Anak-anaknya tidak bahagia karena suatu alasan dan satu hal mengarah ke hal lain. Kami patah hati. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi..." ujar Ahsan pada media lokal yang terafiliasi CBS.
Dalam catatan itu, pemuda berusia 19 tahun itu mengaku sebenarnya menyayangi keluarganya.
“Aku cinta keluargaku. Aku benar-benar mencintai mereka. Dan tepatnya hal itulah yang membuat aku memutuskan membunuh mereka,” tulisnya.
Alasannya, ia menduga keluarganya akan ikut merasa sedih, bersalah dan putus asa setelah menemukan dirinya bunuh diri.
Ia mengaku dugaan itu berasal dari pengalamannya sendiri.
Remaja laki-laki itu menuturkan seseorang yang ia sayangi juga bunuh diri.
“Dari pada harus menghadapi akibat dari bunuh diriku, aku bisa membantu mereka dengan membawa mereka bersamaku,” kata pemuda itu dalam catatan yang beredar di internet.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan Sebagai Laki-Laki, Begini Perasaan Bahagia Aprilio Perkasa Manganang
Fazia Rahman, teman pelaku mengaku peristiwa meninggalkan memori getir bagi keluarga yang terkenal hangat itu.
“Kami tidak ingin ini menjadi warisan keluarga mereka. Mereka adalah orang-orang hebat, mereka dengan tulus menyentuh kehidupan setiap orang yang berhubungan dengan mereka. Mereka adalah orang baik yang memiliki masa depan cerah di depan mereka," ujar Rahman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.