JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak industri untuk masuk ke kampus demi menjawab tantangan disrupsi saat ini.
Pratikno menyebut era disrupsi membutuhkan kolaborasi swasta dan dunia akademik untuk mencari solusi.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara “Indonesia Human Capital & Beyond Summit” (IHCBS) yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 13-15 November 2024.
“Hari ini kita punya solusi, besok sudah tidak relevan. Ada ilmu yang kita pelajari sekarang, besok sudah tidak terpakai,” kata Pratikno, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Rabu (13/11/2024).
Dia menekankan, kolaborasi industri dan dunia akademik menjadi keharusan dalam mengatasi masalah human capital dan ketenagakerjaan. Kolaborasi tersebut disebutnya dapat membuahkan solusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Yuk, industri masuk kampus,” kata Pratikno.
Menteri Ketenagkerjaan Yassierli menambahkan, masalah ketenagakerjaan akan berdampak ke semua industri. Dia pun mengamini pernyataan Pratikno mengenai kolaborasi industri dan dunia akademik.
“Dari pengalaman saya menangani human capital sejak puluhan tahun lalu di ITB, kita semua harus beradaptasi di era yang sangat berubah. Dan industri apa pun yang bapak ibu tekuni akan terdampak dengan masalah workforce," katanya.
Baca Juga: Menko PMK Pratikno Sebut Indonesia Hadapi Masalah SDM Cukup Berat: Mayoritas Masih Low Quality
Sementara inisiator IHCBS sekaligus pendiri dan CEO GML, Suwardi Luis, menyebut transformasi sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci untuk mewujudkan target Presiden RI Prabowo Subianto mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Presiden Prabowo mencanangkan sasaran mencapai zero poverty dan pertumbuhan ekonomi 8%. Kunci utama dari eksekusi strategi ini adalah transformasi SDM," kata Suwardi.
IHCBS digagas oleh GML, Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), QuBisa, dan Kompas Gramedia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.