ALBANY, KOMPAS.TV - New York siap bergabung dengan semakin banyak negara bagian yang telah melegalkan ganja setelah anggota parlemen negara bagian itu mencapai kesepakatan dalam proses persetujuan hingga larut malam, mengizinkan penjualan ganja untuk rekreasi, seperti dilansir Associated Press, Minggu (28/03/2021)
Partai Demokrat yang sekarang memegang hak suara mayoritas di Badan Legislatif negara bagian memprioritaskan pengesahan RUU Ganja tahun ini, dan pemerintahan Gubernur dari partai Demokrat Andrew Cuomo memperkirakan legalisasi ganja dapat menghasilkan sekitar 350 juta dolar pendapatan per tahun bagi negara bagian itu.
“Tujuan saya dalam menjalankan UU ini adalah untuk mengakhiri pembedaan perlakuan secara rasial dalam penegakan larangan ganja, yang telah merugikan komunitas kulit berwarna di seluruh negara bagian kita, dan menggunakan rejeki nomplok secara ekonomi dari legalisasi ganja ini untuk membantu menyembuhkan dan memperbaiki komunitas yang sama," kata Senator Liz Krueger, sponsor RUU yang juga ketua komite keuangan Senat negara bagian New York.
Setidaknya 14 negara bagian lain telah mengizinkan penduduknya membeli ganja untuk rekreasi dan bukan hanya untuk keperluan medis, tetapi upaya New York untuk mengesahkan legalisasi ganja gagal beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: RUU Kanabis Rampung, New York akan Segera Legalkan Ganja untuk Rekreasi
UU tersebut akan memungkinkan penjualan ganja rekreasi kepada orang dewasa di atas usia 21 tahun dan mengatur proses perizinan untuk pengiriman produk ganja ke pelanggan.
Penduduk New York secara individu juga diijinkan menanam untuk konsumsi pribadi hingga tiga tanaman dewasa dan tiga tanaman belum menghasilkan, dan pemerintah daerah dapat melakukan pungutan dari penjualan eceran.
Undang-undang tersebut akan segera berlaku setelah disahkan, meskipun penjualan tidak akan dimulai sampai New York menetapkan aturan pelaksana dan penetapan Dewan Ganja.
Proses itu bisa memakan waktu 18 bulan hingga dua tahun untuk bisa melihat adanya toko-toko yang menjual ganja.
Adam Goers, wakil presiden Columbia Care, penyedia ganja medis New York yang tertarik untuk memasuki pasar rekreasi, mengatakan sistem yang diusulkan New York akan "memastikan pendatang baru memiliki celah di pasar" bersama dengan penyedia ganja medis yang ada di negara bagian.
“Ada kue besar di mana banyak orang yang berbeda dapat menjadi bagian darinya,” kata Goers.
Baca Juga: Selangkah Lagi Meksiko Sahkan Ganja Untuk Rekreasi, Keperluan Medis, dan Penelitian Ilmiah
New York akan menetapkan pajak penjualan 9% untuk ganja, ditambah pembagian pajak tambahan 4% antara pemerintah daerah dan kabupaten.
Negara bagian itu juga akan memberlakukan pajak tambahan berdasarkan tingkat THC, bahan aktif dalam ganja, mulai dari 0,5 sen per miligram untuk bunga hingga 3 sen per miligram untuk makanan.
New York akan menghapus hukuman untuk kepemilikan kurang dari tiga ons ganja, dan secara otomatis menghapus catatan orang-orang yang pernah dihukum karena pelanggaran terkait ganja yang tidak lagi dikriminalisasi.
Itu dipandang sebagai langkah yang melampaui undang-undang tahun 2019, yang menghapuskan banyak hukuman di masa lalu atas kepemilikan ganja dan mengurangi hukuman karena memiliki ganja dalam jumlah kecil.
Baca Juga: Jamaika Alami Kelangkaan Pasokan Ganja, Petani Mengeluh Namun Regulator Ganja Membantah
Dan New York akan memberikan pinjaman, hibah, dan program inkubator untuk mendorong partisipasi dalam industri ganja oleh orang-orang dari komunitas minoritas, serta petani kecil, wanita, dan veteran penyandang cacat.
Para pendukung mengatakan langkah itu dapat menciptakan ribuan pekerjaan dan mulai mengatasi ketidakadilan rasial dari perang narkoba selama puluhan tahun yang secara tidak proporsional menargetkan komunitas minoritas dan miskin.
Lembaga Bantuan Hukum New York juga memuji perjanjian tersebut. “Legislasi penting ini memberikan keadilan bagi Negara Bagian New York dengan mengakhiri larangan, menghapus catatan hukuman yang telah membatasi peluang yang tak terhitung banyaknya dari sebagian besar pemuda kulit hitam dan Latin dari New York, dan memberikan keadilan ekonomi bagi komunitas yang selama ini menanggung beban penegakan hukum agresif atas ganja,” kata kelompok itu dalam rilis persnya, Minggu, (28/03/2021)
Baca Juga: Tiga Ton Kokain dan Ganja Dengan Bungkus Foto Pablo Escobar Ditemukan Aparat Keamanan Chile
Melissa Moore, direktur Aliansi Kebijakan Narkoba untuk negara bagian New York, mengatakan RUU itu "benar-benar meletakkan paku di peti mati perang narkoba yang telah begitu menghancurkan komunitas di seluruh New York, dan menerapkan kebijakan komprehensif yang benar-benar didasarkan atas investasi pada komunitas.”
Cuomo menunjukkan penerimaan pungutan yang semakin meningkat dari legalisasi ganja di Timur Laut, termasuk di Massachusetts, Maine dan yang terbaru, New Jersey.
Upaya masa lalu untuk melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi telah dirugikan oleh kurangnya dukungan dari kelompok Demokrat di pinggiran kota, yang belum sepakat tentang bagaimana mendistribusikan pendapatan pajak penjualan ganja dan pertanyaan tentang bagaimana menangani pengemudi yang dicurigai mengemudi sambil mabuk ganja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.