NEW YORK, KOMPAS.TV – Airbnb Inc diminta koalisi 150 kelompok hak asasi manusia (HAM) untuk membatalkan kepersertaannya sebagai sponsor Olimpiade Musim Dingin di Beijing, China, tahun depan.
Koalisi ini dipimpin oleh kelompok-kelompok yang menentang pelanggaran HAM di China, termasuk penahanan kaum Muslim Uighur di kawasan Xinjiang.
Airbnb merupakan salah satu dari 15 sponsor utama dalam Komite Olimpiade Internasional (KOI). Sponsor-sponsor utama tersebut di antaranya termasuk perusahaan raksasa seperti Coca-Cola, Samsung, Visa, Toyota, Alibaba, Panasonic, Intel dan Procter & Gamble.
Kelompok HAM tersebut menyasar Airbnb, lantaran bisnis berbagi penginapan rumahan ini kerap mengklaim selalu menjalankan “tanggung jawab sosial” dalam praktik bisnisnya.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Presiden AS, Airbnb Akan Blokir dan Batalkan Pemesanan Kamar di Washington
Associated Press menerima surat terbuka yang dikirimkan ke CEO Airbnb Brian Chesky pada Selasa (23/3/2021). Dalam surat itu, kelompok HAM tersebut menyatakan, Airbnb tengah berupaya menggenjot pariwisata di China dengan mengorbankan kaum Uighur dan warga Tibet yang tak dapat bepergian dengan bebas di negara komunis itu.
“Airbnb juga menutup-nutupi catatan HAM China yang mengerikan dan menganggap normal apa yang dalam hukum internasional diakui sebagai lingkungan yang sangat membatasi,” begitu bunyi surat terbuka itu.
“Airbnb seharusnya tidak mendorong dan industri pariwisata yang lebih luas untuk didukung dan dibiarkan berkembang dengan mengorbankan hak-hak kaum Uighur dan Tibet.”
Seluruh 15 sponsor utama membayar KOI sekitar USD1 miliar (atau setara dengan Rp14,4 triliun) dalam bentuk uang tunai atau layanan dalam siklus Olimpiade 4 tahun terakhir yang lengkap. Airbnb mendaftar pada November 2019.
Baca Juga: Pengusaha Hotel Minta Airbnb Dibekukan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.