VIENTIANE, KOMPAS.TV - Pemerintah Laos menyarankan maskapai asing menyediakan gelang out-smart yang mampu memantau suhu tubuh penggunanya, bagi penumpang yang hendak terbang ke Laos, sebagai bagian dari upaya lanjutan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di negara itu, seperti dilansir Straits Times, Selasa (16/03/2021)
Komite Gugus Tugas Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Laos hari Senin (15/03/2021) menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos untuk memberi tahu maskapai asing perihal kewajiban baru ini.
Menurut harian lokal Vientiane Times pada Selasa (16/03/2021), maskapai penerbangan asing diwajibkan memberi tahu penumpang sebelum mereka terbang ke Laos bahwa mereka tidak diizinkan masuk ke negara itu jika tidak mengenakan gelang out-smart.
Komite tersebut juga mengharuskan semua warga negara asing yang hendak memasuki Laos untuk membeli asuransi Covid-19 melalui Kementerian Kesehatan Laos.
Baca Juga: Jokowi dan PM Laos Bertemu; Bahas Kerja Sama Bilateral
Selain dokumen perjalanan dan permohonan izin untuk memasuki Laos, asuransi Covid-19 kini juga bersifat wajib dan harus diserahkan ke kementerian kesehatan negara itu.
Gelang out-smart dapat mengukur suhu tubuh dan mencatat keberadaan pemakainya setelah tiba di Laos, dimaksudkan untuk mendeteksi kejanggalan dan memicu respons yang tepat waktu jika virus merebak.
Gelang itu dilengkapi dengan sensor yang dapat memantau suhu tubuh pemakainya dan mengirimkan pesan peringatan ketika suhu abnormal terdeteksi.
Para pejabat kesehatan setempat dapat menerima informasi tersebut melalui ponsel pintar mereka setelah terhubung via Bluetooth di aplikasi seluler. Data dapat dibagikan kepada teman-teman pengguna serta otoritas kota dan distrik.
Baca Juga: WNI di Laos Rayakan HUT RI ke-75
Siapa pun yang tiba di Laos dan menunjukkan gejala mirip flu atau Covid-19 akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani observasi dan diminta memberikan sampel untuk tes laboratorium.
Sementara itu, mereka yang tiba di Laos dan tidak menunjukkan gejala diharuskan untuk memantau kondisi mereka secara mandiri dan mengukur suhu tubuh mereka setiap hari selama 14 hari.
Menurut laporan tersebut, otoritas setempat terus menghadapi tantangan dalam memantau orang-orang di perbatasan. Pihak otoritas juga terus meningkatkan kewaspadaan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat.
Terkait pertemuan sosial, jumlah peserta harus dibatasi dan setiap orang wajib mengikuti langkah pencegahan virus seperti menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan memakai masker.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.