WISCONSIN, KOMPAS.TV - Perang saudara di Suriah yang berlangsung 10 tahun terakhir sudah membunuh maupun melukai setidaknya 12.000 anak Suriah, menurut laporan UNICEF, Rabu (10/03/2021). UNICEF dalam pernyataannya memperingatkan perang saudara itu sudah membuat "kehidupan dan masa depan anak-anak bagai bergantung pada seutas benang," dimana 90 persen anak-anak di Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Situasi genting terus mengangkangi anak-anak dan keluarga mereka di Suriah. Laporan UNICEF itu menguraikan dampak "mencengangkan" dari perang saudara. Harga satu keranjang makanan di Suriah meningkat 230 persen selama perang.
Lebih dari 500.000 anak balita Suriah saat ini menderita stunting akibat kekurangan gizi parah dan lebih dari dua juta anak tidak bersekolah dan 40 persen diantaranya adalah anak perempuan.
UNICEF mengatakan hampir 12.000 anak tewas atau terluka dalam dekade terakhir, menurut data yang diverifikasi, rata-rata lebih dari tiga anak setiap hari.
Baca Juga: Kisah Maya Ghazal, Perempuan Cantik Pengungsi Suriah yang Kini Jadi Pilot di Inggris
Sekitar 5.700 anak, bahkan anak umur 7 tahun, terlibat aktif di peperangan.
UNICEF juga melaporkan jumlah anak yang menunjukkan gejala gangguan psikososial meningkat dua kali lipat pada tahun 2020, dari paparan terus menerus terhadap kekerasan, syok, dan trauma.
Laporan tersebut mengatakan situasinya sangat mengerikan di Suriah utara, di mana jutaan anak dan keluarga mereka telah berkali-kali melarikan diri dari kekerasan, seringkali tinggal di tenda dan menanggung hujan lebat dan salju.
Perang saudara membuat anak-anak Suriah akan menghadapi konsekuensi jangka panjang pada hidup mereka, dari pengalaman traumatik atas penderitaan mereka selama perang.
Baca Juga: Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Istri Positif Terinfeksi Covid-19
UNICEF menunjukkan bahwa mereka memperluas operasi di Suriah untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan, termasuk menyediakan hampir 900.000 anak dengan imunisasi rutin atau vaksinasi campak; menyediakan hampir 4 juta anak akses ke pendidikan formal dan non-formal; dan meningkatkan pasokan air untuk menyediakan air minum yang aman bagi lebih dari 5.4 juta orang.
Direktur regional UNICEF untuk Timur Tengah dan Afrika Utara mengatakan anak-anak Suriah "menunjukkan kepada kita definisi ketekunan dan tekad," meskipun tantangan "luar biasa" yang mereka hadapi.
Namun demikian, laporan tersebut mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk "meletakkan senjata dan datang ke meja perundingan" dan dunia tidak boleh begitu saja melihat peringatan 10 tahun perang sebagai "hanya tonggak sejarah yang suram".
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.